KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menyusun strategi utama untuk dapat menurunkan beban utang jangka panjang dalam beberapa tahun ke depan. Di antaranya, memperkuat bisnis inti di sektor konstruksi serta melakukan streamlining portofolio bisnis melalui divestasi aset dan asset recycling. Berdasarkan laporan keuAngan perusahaan, pada semester I 2024 tercatat total liabilitas sebesar Rp 42,5 triliun, naik 2,75% dari periode yang sama tahun lalu. Dari jumlah tersebut, utang jangka pendek mencapai Rp 25 triliun, dengan utang usaha kepada pihak ketiga sebesar Rp 14 triliun, sementara utang jangka panjang berada di angka Rp 17,43 triliun yang sebagian besar berasal dari utang bank dan lembaga keuangan. Joko Raharjo, Sekretaris Perusahaan PTPP mengatakan bahwa perusahaan fokus pada penyelesaian proyek-proyek yang sedang berjalan dan peningkatan pendapatan dari kontrak-kontrak baru sebagai upaya untuk menekan utang usaha dan menurunkan beban utang berbunga.
Strategi PTPP Memangkas Utang Jangka Panjang
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menyusun strategi utama untuk dapat menurunkan beban utang jangka panjang dalam beberapa tahun ke depan. Di antaranya, memperkuat bisnis inti di sektor konstruksi serta melakukan streamlining portofolio bisnis melalui divestasi aset dan asset recycling. Berdasarkan laporan keuAngan perusahaan, pada semester I 2024 tercatat total liabilitas sebesar Rp 42,5 triliun, naik 2,75% dari periode yang sama tahun lalu. Dari jumlah tersebut, utang jangka pendek mencapai Rp 25 triliun, dengan utang usaha kepada pihak ketiga sebesar Rp 14 triliun, sementara utang jangka panjang berada di angka Rp 17,43 triliun yang sebagian besar berasal dari utang bank dan lembaga keuangan. Joko Raharjo, Sekretaris Perusahaan PTPP mengatakan bahwa perusahaan fokus pada penyelesaian proyek-proyek yang sedang berjalan dan peningkatan pendapatan dari kontrak-kontrak baru sebagai upaya untuk menekan utang usaha dan menurunkan beban utang berbunga.