Strategi Sri Mulyani Agar Belanja Negara Tidak Menumpuk di Akhir Kuartal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus melakukan evaluasi agar belanja negara di tahun ini tidak menumpuk di kuartal terakhir saja.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, belanja negara pada tahun ini ditargetkan sebesar Rp 3.061,2 triliun. Oleh karena itu, dirinya berharap agar belanja negara tidak terkonsentrasi di kuartal terakhir.

"Tadi sudah dievaluasi agar belanja tidak terkonsentrasi di kuartal terakhir, sehingga kami harapkan untuk tahun 2023 akselerasi belanja akan ditingkatkan," ujar Sri Mulyani dalam keterangan Menteri terkait Sidang Kabinet Paripurna, Senin (16/1).


Baca Juga: Terkait Polemik Dana Bagi Hasil dengan Daerah, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Oleh karena itu, Sri Mulyani menyebut, akselerasi belanja negara utamanya akan dilakukan menggunakan e-katalog sehingga belanja negara bisa diprioritaskan pada barang atau jasa yang diproduksi oleh industri di dalam negeri.

Sementara itu, menurutnya, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) juga menjadi penting lantaran akan semakin memperkuat pemulihan ekonomi Indonesia. Hal ini lantaran pada tahun ini terdapat ancaman pelemahan negara-negara di dunia, sehingga akan berdampak atau mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia.

"TKDN menjadi penting untuk semakin memperkuat pemulihan ekonomi kita," katanya.

Sri Mulyani memerinci, ada beberapa prioritas nasional dalam belanja negara di tahun ini mulai dari perlindungan sosial hingga ketahanan pangan. Adapun rinciannya, anggaran untuk persiapan pemilu 2024 sebesar Rp 21,86 triliun.

Baca Juga: Sri Mulyani Lapor Pajak Daerah 2022 Capai Rp 209,42 Triliun

Kemudian, anggaran untuk perlindungan sosial akan dialokasikan sebesar Rp 476 triliun. Ada juga anggaran untuk ketahanan energi dengan nilai mencapai Rp 341 triliun.

Sementara, Ia menerangkan, anggaran untuk kesehatan akan dialokasikan sebesar Rp 178 triliun, belanja pendidikan sebesar Rp 612 triliun, dan tidak lupa anggaran infrastruktur sebesar Rp 392 triliun, termasuk untuk IKN yang sebesar Rp 21 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli