Strategi Toyota mengerek penjualan mobil sampai akhir tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama penyelenggaraan GIIAS 2018, PT Toyota-Astra Motor memang tidak menargetkan angka penjualan. Namun sepanjang ajang ini tercatat Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) yang diraih mencapai 6.022 unit. Jumlah itu turun 15,6% dari perhelatan serupa tahun lalu yang mampu meraih SPK 7.136 unit.

Executive General manager PT Toyota-Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto menjelaskan, raihan SPK di ajang GIIAS tidak dapat menjadi patokan penjualan sepanjang tahun ini. "Hasil ini tidak mencerminkan total penjualan kami sampai akhir tahun," kata Fransiscus kepada Kontan.co.id, Kamis (16/8).

Menurutnya secara historikal, semester II akan selalu lebih tinggi penjualan dibanding semester I. Komposisinya semester I-2018 penjualan akan sebesar 48% dan semester II-2018 penjualan akan mencapai 52% dari total penjualan tahunan Toyota. 


"Sampai Juli pangsa pasar penjualan ritel maupun wholesales mencapai 31%. Kami berusaha pertahankan pangsa pasar diatas 30%," terang Fransiscus.

Faktor positif eksternal berasal dari peraturan ganjil dan genap di Jakarta. Hal ini memicu konsumen mencari mobil baru tambahan. Kemudian program penjualan akhir tahun akan dapat menarik minat konsumen individu maupun korporasi. 

Namun faktor pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dapat menjadi batu sandungan bagi industri otomotif dalam negeri. "Kami khawatir bila harga naik maka daya beli konsumen akan turun," katanya.

Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto memaparakan penjualan retail sales Toyota sampai dengan bulan juli menunjukkan tren positif. Di bulan Juli total penjualan mencapai angka 31.600 unit sedangkan Juni penjualan 22.000 unit. 

"Kita harapkan penjualan kami di Agustus dan semester dua ini bisa lebih baik dibanding semester satu," kata Henry kepada Kontan.co.id, Kamis (16/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .