Strategi Uni-Charm (UCID) untuk Mencatatkan Kinerja Positif di Sisa Tahun 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID) menghadapi tantangan dalam mencapai target pertumbuhan pendapatan sebesar 3,5% sepanjang tahun 2024. Meskipun kondisi ekonomi cukup berat, perusahaan optimis tetap bisa mencapai target tersebut. 

Hal ini ditegaskan oleh Hapsari Bayuwardhani, Investor Relation UCID, yang menyatakan bahwa "Keadaannya cukup berat, tapi target perusahaan belum berubah. Kami akan mengupayakan berbagai cara agar dapat mencapai target ini," kata Hapsari kepada Kontan, Kamis (26/9).

Untuk menopang target tersebut, UCID telah menyiapkan sejumlah strategi khusus di segmen Baby Care (popok bayi) dan Wellness Care (popok dewasa). Perusahaan berfokus pada penguatan brand utama seperti MamyPoko dan Lifree. 


Namun, UCID juga mencermati tren downtrading, di mana konsumen mulai lebih sadar dalam memilih produk yang lebih ekonomis, terutama akibat kenaikan harga kebutuhan pokok seperti beras.

Baca Juga: Uni-Charm Indonesia (UCID) Pertahankan Dominasi Pasar

"Menyikapi tren ini, kami memperkuat brand yang lebih terjangkau, yaitu Fitti untuk Baby Care dan Certainty untuk Wellness Care," ujar Hapsari. Selain itu, perusahaan juga terus berupaya meningkatkan jumlah toko dan variasi produk yang didistribusikan di setiap toko, guna memperluas jangkauan dan meningkatkan penjualan.

Di sisi produksi dan logistik, Emiten produsen popok dewasa ini melanjutkan upaya cost down untuk efisiensi biaya, dengan harapan dapat menjaga margin profitabilitas di tengah tantangan kenaikan harga bahan baku.

Meskipun menghadapi kondisi ekonomi yang menantang, UCID tetap berkomitmen untuk melanjutkan investasi di sisa tahun 2024. "Kami akan melaksanakan berbagai upaya agar dapat mencapai target sales, dan juga melakukan investasi untuk lebih meningkatkan kualitas produk serta menjaga kestabilan supply," tambah Hapsari.

Investasi tersebut menjadi salah satu kunci dalam meningkatkan kualitas produk di segmen Baby Care dan Wellness Care, di mana kualitas produk adalah prioritas untuk menjaga loyalitas pelanggan di tengah persaingan pasar yang ketat.

Pada tahun 2024, UCID mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 300 miliar. Hingga semester pertama tahun ini, sekitar setengah dari anggaran tersebut telah terserap, terutama untuk pengembangan di segmen Feminine Care dan Baby Care. "Sampai akhir tahun ini, kami masih ada rencana investasi lagi untuk Baby Care," ungkap Hapsari.

Investasi ini mencakup peningkatan kapasitas produksi serta pengembangan produk baru yang diharapkan mampu menarik minat konsumen di pasar yang semakin kompetitif.

Sebagai informasi, UCID membukukan laba Rp255,21 miliar (Rp61 per saham) atau tumbuh 37,95% jika dibandingkan Rp184,99 miliar (Rp45 per saham) pada periode sama 2023.

Namun demikian, pertumbuhan laba didukung antara lain oleh berkurangnya beban pokok pendapatan UCID sebesar 10,28% menjadi Rp3,89 triliun pada Januari-Juni 2024, dari Rp4,34 triliun pada Januari-Juni 2023.

Meski laba tumbuh, pendapatan bersih UCID turun 7,38% menjadi Rp4,98 triliun pada Januari-Juni 2024, dari Rp5,38 triliun pada periode sama 2023. Pendapatan UCID didominasi oleh penjualan produk ke pihak ketiga yakni sebesar Rp4,56 triliun (91,53%). Sedangkan penjualan ke pihak berelasi hanya Rp421,96 miliar. 

Baca Juga: Ini Startegi Uni-Charm Indonesia (UCID) Kejar Kenaikan Pendapatan 3,5% di 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati