Strategi Unilever (UNVR) Lanjutkan Transformasi Untuk Menghadapi Tantangan Pasar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berhasil mencatat profit sebesar Rp 3 triliun dari total penjualan sebesar Rp 27,4 triliun pada kuartal III-2024, meski masih berada dalam fase pemulihan. Emiten ini tetap menunjukkan ketangguhannya di tengah kompleksitas kondisi eksternal.

Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap menjelaskan bahwa perusahaan berfokus pada penguatan lini-lini penting, seperti kategori produk, distribusi, pengendalian biaya, dan struktur organisasi. 

Menurut Benjie, perusahaan terus melakukan penyegaran pada merek-merek utama, seperti Tresemme Serum, Pond’s Sun Serum, dan Royco Saus Tiram. Langkah ini terbukti mendatangkan responS positif dari pasar dan meningkatkan kontribusi terhadap kinerja perusahaan.


Sebagai bagian dari strategi transformatif, Unilever juga fokus pada tata kelola inventori dan distribusi yang efektif. Perusahaan memaksimalkan saluran digital untuk menyesuaikan dengan preferensi pasar, sekaligus mengoptimalkan biaya promosi dan distribusi.

Baca Juga: Proyeksi IHSG & Rekomendasi Saham Pilihan Menyambut Musim Rilis Laporan Keuangan

Dalam paparan Benjie, prioritas Unilever saat ini adalah menata alokasi sumber daya dengan tepat agar sejalan dengan strategi jangka panjang. Transformasi ini juga mencakup perubahan pada kepemimpinan guna menciptakan organisasi yang adaptif, inovatif, dan siap menghadapi perubahan pasar. 

"Kami berkomitmen untuk bangkit lebih kuat dan siap meraih peluang di masa depan," ungkap Benjie dalam keterangan resminya, Jumat (25/10).

Benjie menambahkan, transformasi ini diharapkan dapat membawa budaya perbaikan berkelanjutan dan inovasi, sehingga bisnis selalu siap menghadapi tantangan dan peluang ke depan. "Kami terus fokus pada inovasi berkualitas bagi konsumen, sambil menavigasi lanskap pasar yang semakin berkembang," tambahnya.

Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham Unilever (UNVR) yang Cetak Kinerja Kurang Memuaskan

Human Capital Expert dan pakar transformasi organisasi, Lucia Nanny Lusida, mendukung langkah transformasi Unilever ini. Menurut Lucia, upaya integrasi sumber daya – mulai dari modal, teknologi, hingga kekayaan intelektual – sangat relevan dalam meningkatkan efisiensi dan responsivitas terhadap dinamika pasar yang semakin kompleks. 

"Transformasi ini memungkinkan perusahaan untuk lebih gesit dalam menanggapi perubahan tren konsumen," jelas Lucia.

Lucia juga menyoroti tantangan ketenagakerjaan di Indonesia, di mana kesenjangan antara jumlah lulusan baru dan lapangan kerja masih cukup besar. 

Menurutnya, paradigma perlu diubah menjadi “tetap kerja” daripada hanya mencari “kerja tetap,” sebagai langkah penting dalam adaptasi dunia kerja yang terus berkembang.

Selanjutnya: Ajukan Kasasi, Sritex (SRIL) Pastikan Operasional Berjalan Normal

Menarik Dibaca: Deretan Kartu Ucapan Hari Sumpah Pemuda 2024 untuk Diunduh Gratis dan Dibagikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati