Strategy Tambah 1.229 Bitcoin, Tutup Tahun Akumulasi Teraktif Sepanjang Sejarah



KONTAN.CO.ID - Strategy kembali menambah kepemilikan Bitcoin pada 2025, menutup tahun dengan salah satu periode akumulasi paling agresif sejak perusahaan tersebut mulai menjadikan aset kripto sebagai strategi neraca keuangan.

Melansir Cointelegraph, dalam laporan Form 8-K yang diajukan pada Senin (29/12/2025), Strategy mengumumkan telah membeli 1.229 Bitcoin (BTC) pada periode 22–28 Desember 2025 dengan nilai total US$108,8 juta. Pembelian ini dibiayai melalui skema at-the-market (ATM) penjualan saham.

Dengan transaksi tersebut, total kepemilikan Bitcoin Strategy kini mencapai 672.497 BTC, dengan harga beli rata-rata US$74.997 per koin, berdasarkan dokumen resmi perusahaan.


Baca Juga: Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (30/12): Turun Rp 95.000 ke Rp 2.501.000 Per Gram

Meski demikian, pembelian terbaru ini tergolong salah satu yang terkecil sepanjang 2025.

Data dari SaylorTracker.com menunjukkan, pembelian terbesar Strategy tahun ini terjadi pada 31 Maret 2025, saat perusahaan mengakuisisi sekitar 22.049 BTC senilai US$1,92 miliar.

Pembelian besar lainnya dilakukan pada 29 Juli 2025 sebanyak 21.021 BTC senilai US$2,46 miliar, serta 20.356 BTC pada 24 Februari 2025 senilai hampir US$1,99 miliar.

Sepanjang 2025, Strategy tercatat mengumumkan pembelian Bitcoin dalam 41 pekan berbeda, meningkat signifikan dibandingkan 18 kali pembelian pada 2024 dan hanya delapan kali pada 2023. Per akhir 2024, Strategy memegang 447.470 BTC, berdasarkan laporan regulator.

Dipimpin oleh pendiri sekaligus executive chairman Michael Saylor, Strategy mulai mengakumulasi Bitcoin sejak 2020 dan hingga kini tetap menjadi pemegang Bitcoin korporasi terbesar di dunia.

Baca Juga: Telkom Indonesia (TLKM) Masih Hadapi Persaingan Sengit, Cermati Rekomendasi Analis

Posisi kedua ditempati oleh MARA Holdings, dengan kepemilikan sekitar 53.250 BTC, menurut data BitcoinTreasuries.NET.

Untuk mendanai strategi tersebut, Strategy secara konsisten memanfaatkan penawaran saham di pasar terbuka, baik saham biasa maupun saham preferen.

Pada periode 22–28 Desember 2025, perusahaan menjual 663.450 saham Class A dengan total hasil bersih US$108,8 juta, yang seluruhnya digunakan untuk pembelian Bitcoin terbaru.

Pembelian ini juga mendorong BTC yield year-to-date Strategy menjadi 23,2%, sebuah metrik internal yang digunakan perusahaan untuk mengukur pertumbuhan kepemilikan Bitcoin dibandingkan jumlah saham beredar.

Baca Juga: Terjawab! Penyebab Harga Saham SINI Meroket 269%, Orang Terkaya RI Masuk

Kepemilikan Bitcoin Perusahaan Publik Meningkat

Tren adopsi Bitcoin oleh perusahaan publik terus menguat sepanjang 2025. Saat ini, 192 perusahaan publik tercatat memiliki lebih dari 1,08 juta Bitcoin, dengan mayoritas berbasis di Amerika Serikat, disusul Kanada, Inggris, dan Jepang.

Dari sisi jumlah entitas, perusahaan publik menjadi pemegang Bitcoin terbesar, melampaui pemerintah, perusahaan swasta, maupun protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi).

Perusahaan dengan strategi Bitcoin treasury umumnya menjadikan Bitcoin sebagai aset inti neraca keuangan, serta menghimpun dana melalui penerbitan saham atau utang untuk membeli dan menyimpan BTC.

Baca Juga: Laju Saham Properti Diproyeksi Masih Berlanjut, Cermati Saham Pilihan Analis

Mengikuti jejak Strategy, Twenty One Capital meluncurkan strategi Bitcoin treasury pada April 2025 dan kini memegang lebih dari 43.500 BTC.

Perusahaan tersebut didukung oleh Cantor Fitzgerald, Tether, SoftBank, dan Bitfinex, serta menambah sekitar 5.800 BTC dari Tether pada Juli lalu.

Selain itu, sejumlah perusahaan lain juga melantai di bursa atau mengumumkan strategi serupa sepanjang 2025, di antaranya Bullish yang melantai pada Agustus dengan kepemilikan sekitar 24.300 BTC, Bitcoin Standard Treasury Company dengan sekitar 30.021 BTC, Trump Media & Technology Group dengan 11.542 BTC, serta GD Culture Group yang memegang sekitar 7.500 BTC.

 
© Foto oleh

Selanjutnya: Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (30/12): Turun Rp 95.000 ke Rp 2.501.000 Per Gram

Menarik Dibaca: ​IHSG Berpotensi Terkoreksi, Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas Selasa (30/12)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News