JAKARTA. Tingginya kadar Kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit kardiovaskular. Umumnya orang mengetahui penyebab Kolesterol tinggi karena konsumsi makanan yang tinggi lemak. Padahal, tidak selalu demikian. "Ada orang gemuk, tapi Kolesterol enggak tinggi. Ingat, kadar Kolesterol yang dipengaruhi makanan itu hanya sepertiga. Dua per tiganya justru dipengaruhi pikiran, misalnya stres," terang dokter spesialis saraf Rocksy Fransisca seusai acara Pfizer Press Circle di Jakarta, Selasa (1/3). Rocksy menjelaskan, saat stres, otak akan memroduksi hormon kortisol. Hal itulah yang bisa menyebabkan Kolesterol tinggi, tanpa banyak makanan berlemak. Menurut Rocksy, fakta ini menepis anggapan, bahwa orang kurus lebih kecil kemungkinannya meningkatkan Kolesterol jahat dibanding orang gemuk.
Stres juga picu kolesterol jahat
JAKARTA. Tingginya kadar Kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit kardiovaskular. Umumnya orang mengetahui penyebab Kolesterol tinggi karena konsumsi makanan yang tinggi lemak. Padahal, tidak selalu demikian. "Ada orang gemuk, tapi Kolesterol enggak tinggi. Ingat, kadar Kolesterol yang dipengaruhi makanan itu hanya sepertiga. Dua per tiganya justru dipengaruhi pikiran, misalnya stres," terang dokter spesialis saraf Rocksy Fransisca seusai acara Pfizer Press Circle di Jakarta, Selasa (1/3). Rocksy menjelaskan, saat stres, otak akan memroduksi hormon kortisol. Hal itulah yang bisa menyebabkan Kolesterol tinggi, tanpa banyak makanan berlemak. Menurut Rocksy, fakta ini menepis anggapan, bahwa orang kurus lebih kecil kemungkinannya meningkatkan Kolesterol jahat dibanding orang gemuk.