JAKARTA. Pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) membuat Bank Mandiri melakukan stress test dengan menguji skenario terburuk. Dalam hal ini, bank dengan sandi saham BMRI melakukan uji skenario kekuatan modal dengan analogi rupiah berada pada level Rp 14.000 per US$. Lalu bagaimana hasilnya? Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri menyebutkan, tingkat permodalan Bank Mandiri masih dalam level cukup. "Hasil dari stress test, modal kami dilihat dari Capital Adequacy Ratio (CAR) masih berada di 17,7%," terang Kartika, Rabu (12/8). Dengan level permodalan itu, Kartika bilang, Bank Mandiri masih mampu menahan goncangan ketika level kredit macet alias Non Performing Loan (NPL) mengalami peningkatan. Selain itu, Bank Mandiri juga masih bisa menjaga currency lost.
Stress test rupiah, Bank Mandiri klaim modal aman
JAKARTA. Pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) membuat Bank Mandiri melakukan stress test dengan menguji skenario terburuk. Dalam hal ini, bank dengan sandi saham BMRI melakukan uji skenario kekuatan modal dengan analogi rupiah berada pada level Rp 14.000 per US$. Lalu bagaimana hasilnya? Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri menyebutkan, tingkat permodalan Bank Mandiri masih dalam level cukup. "Hasil dari stress test, modal kami dilihat dari Capital Adequacy Ratio (CAR) masih berada di 17,7%," terang Kartika, Rabu (12/8). Dengan level permodalan itu, Kartika bilang, Bank Mandiri masih mampu menahan goncangan ketika level kredit macet alias Non Performing Loan (NPL) mengalami peningkatan. Selain itu, Bank Mandiri juga masih bisa menjaga currency lost.