KONTAN.CO.ID - Kementerian Perhubungan bersama dengan Waskita Karya menyosialisasikan LRT (Light Rail Transit) Palembang dalam Dialog Bersama Untuk Bangsa Bersama Menteri Perhubungan di Universitas Sriwijaya Palembang. Sosialisasi ini dilakukan untuk mengetahui ekspektasi masyarakat pada LRT tersebut. "Sosialisasi ini penting dilakukan karena LRT merupakan angkutan massal yang relatif baru. Kami ingin tahu ekspektasi masyarakat di Palembang seperti apa. Semoga ketika LRT beroperasi tidak ada lagi gap dari masyarakat," ujar Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan dalam keterangan resminya, Sabtu (27/8). Dalam sosialisasi tersebut, Budi menjelaskan pentingnya transportasi massal dalam suatu kota, seperti Jakarta yang sudah memiliki BRT dan sedang dibangun MRT dan LRT.
"Satu kota itu harus ada transportasi massal. Kalau di Jakarta sudah ada BRT, dan sedang dibangun MRT dan LRT. Nah, di luar Jakarta, Palembang ini mengalahkan Medan dan Padang. Palembang sudah duluan dibangun LRT," jelas Menhub. Budi menjelaskan proyek LRT Palembang yang ditargetkan selesai pada Juni 2018. Adapun saat ini progres pembangunannya saat ini sudah mencapai 55%. Kemhub menargetkan pembangunan struktur LRT ini sudah rampung pada Februari 2018. Sementara kereta akan mulai berangsur datang Februari dan diharapkan Juni sudah bisa dicoba. Terkait tarif yang akan diberlakukan, Menhub mengatakan pihaknya akan melakukan survey daya beli masyarakat Palembang. "Tugas besar kita adalah shifting (memindahkan) pengguna kendaraan pribadi ke transportasi massal," kata Budi.