KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Penguncian wilayah alias lockdown nampaknya harus dilakukan lebih lama dari perkiraan sebelumnya guna mengekang penyebaran virus corona secara efektif. Hal itu terungkap dalam hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh sejumlah peneliti di Amerika Serikat. Baca Juga: Trump jajal tes corona dengan diagnostik cepat 15 menit, hasilnya negatif lagi
Dilansir dari South China Morning Post, penelitian ini menyebut bahwa kebijakan lockdown atau berdiam diri di rumah harus dilakukan selama enam minggu agar virus corona bisa dikendalikan di suatu wilayah. Menurut penelitian yang diterbitkan minggu ini di SSRN, sebuah jurnal open-source untuk penelitian tahap awal, mencatat negara-negara yang mengadopsi intervensi agresif mungkin melihat moderasi wabah setelah hampir tiga minggu, kontrol penyebaran setelah satu bulan, dan penahanan penyebaran setelah 45 hari. Para peneliti mendefinisikan intervensi agresif sebagai lockdown, tinggal di rumah, pengujian massal dan karantina. Dengan intervensi yang kurang agresif, prosesnya bisa lebih lama.