KONTAN.CO.ID - Risiko Bell's Palsy, sejenis kelumpuhan wajah, lebih tinggi setelah mendapat vaksin COVID-19 buatan Sinovac Biotech, menurut sebuah penelitian yang terbit di jurnal The Lancet Infectious Diseases. "Efek yang menguntungkan dan protektif dari vaksin COVID-19 (dari virus) yang tidak aktif jauh lebih besar daripada risiko efek samping yang umumnya sembuh sendiri ini," sebut penelitian itu, seperti dikutip Reuters. Studi ini melibatkan 28 kasus Bell's Palsy yang dikonfirmasi secara klinis setelah suntikan vaksin Sinovac dilaporkan di antara hampir 452.000 orang yang menerima dosis pertama.
Studi baru: Risiko Bell's Palsy lebih tinggi setelah mendapat vaksin Sinovac
KONTAN.CO.ID - Risiko Bell's Palsy, sejenis kelumpuhan wajah, lebih tinggi setelah mendapat vaksin COVID-19 buatan Sinovac Biotech, menurut sebuah penelitian yang terbit di jurnal The Lancet Infectious Diseases. "Efek yang menguntungkan dan protektif dari vaksin COVID-19 (dari virus) yang tidak aktif jauh lebih besar daripada risiko efek samping yang umumnya sembuh sendiri ini," sebut penelitian itu, seperti dikutip Reuters. Studi ini melibatkan 28 kasus Bell's Palsy yang dikonfirmasi secara klinis setelah suntikan vaksin Sinovac dilaporkan di antara hampir 452.000 orang yang menerima dosis pertama.