Studi kajian akses tol Pelabuhan Merak segera tuntas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Infra melalui anak usahanya, PT Marga Mandala Sakti (MMS) akan segera merampungkan studi kelayakan pengembangan jalan tol akses Pelabuhan Merak dari Tangerang-Merak sepanjang 5,5 kilometer (km).

Mereka menaksir proyek tersebut akan menelan investasi sekitar Rp 1,8 triliun. Mereka akan menyampaikan hasil studi kelayakan tersebut kepada Badan Pengawas Jalan Tol (BPJT) pada pertengahan Juli 2018 ini untuk dikaji lebih lanjut. "Perkiraan investasinya Rp 1,8 triliun itu hitungannya belum terlalu detail. Untuk lebih detail memang harus digambar dan kedalaman tiang pancang untuk elevated harus diukur," kata Direktur Teknik dan Operasi PT Marga Mandalasakti Sunarto Sastrowiyoto kepada Kontan.co.id, Rabu (11/7).

Sunarto mengatakan, pihaknya hanya bertugas melakukan kajian kelayakan tahap awal. Keputusan selanjutnya ada di pemerintah apakah akan ditenderkan atau diberikan kepada Marga Mandala, dengan penunjukan.


Namun, jika diserahkan seluruhnya ke MMS, pengembangan tol akses Pelabuhan Merak secara bisnis belum menguntungkan karena tingkat lalu lintas kendaraannya masih rendah. Untuk itu perlu dikaji lagi cara dan skema investasi lainnya.

Memang, trafik kendaraan menuju Pelabuhan Merak masih rendah karena saat ini baru ada enam dermaga di lokasi tersebut. Adapun kapasitas dermaga tersebut saat ini diperkirakan masih mampu menampung 12.000–16.000 kendaraan per hari.

Sunarto menyebutkan proyek jalan akses pelabuhan bisa layak secara usaha, kapasitas tampung dermaga musti mencapai 40.000 kendaraan per hari. "Jadi kalau dermaganya hanya berkapasitas segitu berat," aku Sunarto.

Saat ini, MMS mengelola jalan tol TangerangMerak sepanjang 72 km berujung di gardu tol Merak di kilometer 98. Untuk mencapai Pelabuhan Merak, pengguna jalan harus melewati jalan arteri sekitar 5,5 km. Nah, sepanjang jalan arteri tersebut yang ingin dibangun Marga Mandalasakti sebagai jalan tol pelabuhan.

Ada beberapa opsi agar pembangunan jalan tol tersebut layak dibangun. Misalnya memperbesar daya tampung dermaga Merak, sehingga, volume kendaraan yang melintas bisa ditingkatkan.

Selain mengusulkan proyek pembangunan jalan tol akses ke Pelabuhan Merak, Astra Infra juga mengincar akses tol menuju Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. Sebab itu Astra Infra sangat serius ikut serta dalam tender operator Pelabuhan Patimban.

Kini, perusahaan operator jalan tol ini sedang melakukan komunikasi intensif dengan beberapa calon investor yang akan menjadi anggota konsorsium untuk mengikuti tender pelabuhan tersebut.

Sayangnya manajemen Astra Infra tidak menyebutkan secara pasti berapa calon anggota konsorsium yang sedang dijajaki untuk membidik proyek Infrastruktur tersebut.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menyebutkan, jadwal perencanaan proyek Pelabuhan Patimban molor dari target awal yakni Maret 2018. Kepala Humas Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Wisnu Wardana mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan batas waktu kontraktor pemenang diumumkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi