KONTAN.CO.ID - Hasil penelitian terbaru di Brasil menunjukkan, tingkat kemanjuran vaksin virus corona Sinovac bisa meningkat hingga 62,3% dengan interval lebih dari 21 hari antara dosis pertama dan kedua, bukan 14 hari. Temuan itu muncul dalam laporan terbaru yang dirilis pada Minggu (11/4) oleh Butantan Institute milik Negara Bagian Sao Paulo, Brasil, yang menguji dan memproduksi vaksin virus corona Sinovac bernama CoronaVac. Para peneliti Butantan Institute menemukan, interval yang lebih lama antara pemberian dosis pertama dan kedua dari vaksin virus corona Sinovac bisa membawa kemanjuran yang lebih tinggi.
"Sejalan dengan pengamatan banyak peneliti medis China yang merekomendasikan interval yang lebih lama untuk memaksimalkan tingkat antibodi atau kekebalan," kata juru bicara Sinovac Liu Peicheng kepada Global Times, Senin (12/4). Zhuang Shilihe, dokter asal Guangzhou, China, yang melacak vaksin virus corona dengan cermat, mengatakan kepada Global Times, keefektifan vaksin memang bisa semakin optimal dengan memperpanjang interval antardosis. Baca Juga: Ini alasan pemerintah ubah jarak pemberian dosis vaksin Sinovac dan AstraZeneca Hasil penelitian Butantan Institute juga memperlihatkan, vaksin Sinovac memiliki kemanjuran 50,7% dan terbukti efektif melawan varian Brasil yang lebih menular dan dikenal sebagai P1 dan P2.