KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemanfaatan sistem tata udara untuk bangunan komersial menuntut perangkat yang mampu bertahan dalam kondisi lingkungan yang beragam,rmasuk iklim tropis yang cenderung mempercepat proses korosi. Untuk memastikan klaim teknis dapat dipertanggungjawabkan, pengujian independen dari lembaga terakreditasi menjadi penting. Maka, Fakultas Teknik Universitas Indonesia melalui Center for Materials Processing and Failure Analysis (CMPFA) melakukan pengujian terhadap dua komponen utama dari sistem (variable refrigerant volume) VRV generasi terbaru, guna melihat sejauh mana tingkat ketahanannya terhadap korosi. Dua VRV baru itu yaitu PFC dan Cross Fin. Pengujian menunjukkan bahwa kedua komponen tersebut memiliki ketahanan terhadap korosi hingga 2.000 jam dalam metode neutral salt spray (NSS). Berdasarkan perhitungan terhadap kondisi penggunaan nyata, daya tahan tersebut setara dengan estimasi hingga 25 tahun.
Studi UI Mengupas Daya Tahan Korosi Komponen Sistem VRV
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemanfaatan sistem tata udara untuk bangunan komersial menuntut perangkat yang mampu bertahan dalam kondisi lingkungan yang beragam,rmasuk iklim tropis yang cenderung mempercepat proses korosi. Untuk memastikan klaim teknis dapat dipertanggungjawabkan, pengujian independen dari lembaga terakreditasi menjadi penting. Maka, Fakultas Teknik Universitas Indonesia melalui Center for Materials Processing and Failure Analysis (CMPFA) melakukan pengujian terhadap dua komponen utama dari sistem (variable refrigerant volume) VRV generasi terbaru, guna melihat sejauh mana tingkat ketahanannya terhadap korosi. Dua VRV baru itu yaitu PFC dan Cross Fin. Pengujian menunjukkan bahwa kedua komponen tersebut memiliki ketahanan terhadap korosi hingga 2.000 jam dalam metode neutral salt spray (NSS). Berdasarkan perhitungan terhadap kondisi penggunaan nyata, daya tahan tersebut setara dengan estimasi hingga 25 tahun.