KONTAN.CO.ID - Setelah memeriksa dan menetapkan tersangka, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus suap di Cilegon, langsung tancap gas mengumpulkan barang bukti.

"Hari ini sejak Pukul 10.00 pagi, secara paralel sejumlah tim KPK lakukan penggeledahan di sejumlah lokasi yang sebelumnya telah disegel," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah ketika dikonfirmasi, Minggu (24/9).

Sejumlah tempat yang digeledah yaitu, Kantor Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Cilegon, Kantor Klub Cilegon United FC serta beberapa ruangan di kantor PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT KIEC).

Dari situ, komisi antirasuah ini berhasil mendapatkan bukti-bukti yang berkaitan dengan kejahatan suap kepada walikota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi. "Dari penggeledahan tersebut disita sejumlah dokumen perizinan yg terkait dg KIEC. Dokumen tersebut akan dipelajari lebih lanjut untuk kebutuhan penguatan bukti dalam penyidikan ini," tambah Febri.

Sebelum ini, KPK juga sudah menyita buku tabungan bank dan rekening koran CU FC. Suap diberikan dengan modus pemberian dana corporate social responsibility (CSR) dari dua perusahaan, KIEC sebanyak Rp 800 juta dan PT Brantas Abhipraya (BA) Rp 700 juta. Duit tersebut diberikan agar izin AMDAL pembangunan gerai Transmart di Cilegon bisa cepat beres.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan 6 orang tersangka. Tersangka pemberi suap ialah Bayu Dwinanta Utama, project manager BA, Tubagus Danny Sugihmukti direktur utama KIEC dan Eka Wandara legal manager KIEC. Sedangkan tersangka penerima suap selain walikota Ariyadi, juga ada Ahmad Dita Prawira kepala BPTPM Kota Cilegon dan Hendry seorang swasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati