JAKARTA. Hasil hitung cepat (quick count) Pemilihan Umum Legislatif (pileg), Rabu (9/4) hari ini, menarik dicermati. Pasalnya, perolehan suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kemungkinan tidak akan memenuhi batas presidential treshold sebanyak 20%. Artinya, PDIP perlu berkoalisi dengan partai lain untuk mencalonkan Jokowi Widodo (Jokowi) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang. Terkait perkembangan ini, kalangan pasar saham pun turut tertarik mengomentari berbagai kemungkinan dalam pilpres mendatang. Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia mengatakan, poin penting yang sedang ditunggu investor bursa saham adalah siapa calon wakil presiden (cawapres) pendamping Jokowi.
Suara PDI-P teratas, apa dampaknya ke IHSG?
JAKARTA. Hasil hitung cepat (quick count) Pemilihan Umum Legislatif (pileg), Rabu (9/4) hari ini, menarik dicermati. Pasalnya, perolehan suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kemungkinan tidak akan memenuhi batas presidential treshold sebanyak 20%. Artinya, PDIP perlu berkoalisi dengan partai lain untuk mencalonkan Jokowi Widodo (Jokowi) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang. Terkait perkembangan ini, kalangan pasar saham pun turut tertarik mengomentari berbagai kemungkinan dalam pilpres mendatang. Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia mengatakan, poin penting yang sedang ditunggu investor bursa saham adalah siapa calon wakil presiden (cawapres) pendamping Jokowi.