Subang akan jadi sumber pendapatan Surya Semesta Internusa



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) kini tengah fokus mengembangkan kawasan Subang, Jawa Barat. Selain kawasan industri, SSIA juga telah menggandeng PT Jasa Marga Tbk (JSMR) untuk menginisiasi ruas jalan tol Subang-Patimban. Beberapa analis memperkirakan, proyek ini bisa menjadi sumber pendapatan SSIA di kemudian hari.

Alfred Nainggolan, Kepala Riset Koneksi Kapital Sekuritas melihat, efek ekspansi SSIA baru akan tercermin di tahun 2019. Setidaknya di tahun depan kemajuan pengembangan kawasan industri dan jalan tol akan terlihat.

“Kalau tahun ini masih berat. Apalagi mendekati tahun politik,” kata Alfred kepada Kontan.co.id, Selasa (3/4).


Lantaran memiliki keterkaitan erat dengan penanaman modal asing (PMA), tahun politik pasti mempengaruhi jumlah investasi asing yang akan ditanamkan. Seperti yang sudah-sudah, pemilu akan memberi efek negatif bagi emiten di sektor kawasan industri. Namun di tahun 2018 ini ia memperkirakan kinerja perusahaan tidak akan jauh berbeda dari tahun sebelumnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Joey Faustian, analis Indopremier Sekuritas. Joey melihat, proyek jalan tol Subang-Patimban bisa menjadi katalis positif bagi SSIA dalam jangka menengah. Apalagi emiten ini juga telah disetujui sebagai inisiator pembangunan ruas tersebut.

“Sebagai pemegang konsesi, SSIA mendapat hak istimewa untuk memberikan kesempatan untuk mencocokkan penawaran terendah untuk memenangkan tender,” ungkap Joey dalam riset 2 April 2018.

Menurut Joey, selain bagi SSIA, proyek ini juga akan berdampak positif bagi bagi anak usahanya PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA). Setidaknya sebagai perusahaan konstruksi, NRCA berpeluang menerima sekitar 30%-40% dari nilai kontrak sebagai subkontraktor. Pembangunan ruas tol sepanjang 41 km itu diperkirakan akan menelan dana sekitar Rp 2,8 triliun–Rp 4 triliun.

Sayangnya meski memiliki prospek positif untuk jangka menengah, Joey melihat kinerja SSIA belum terlalu menggembirakan tahun ini. Perolehan laba bersih SSIA diperkirakan akan susut dari Rp 1,18 triliun tahun lalu menjadi Rp 52 miliar.

Namun pendapatan diperkirakan tumbuh dari Rp 3,27 triliun menjadi Rp 3,78 triliun. SSIA diperkirakan hanya mampu membukukan penjualan 10 hektare lahan. “JV SSIA dan Sinarmas untuk menambah lanbank di Karawang tidak akan terwujud dalam waktu dekat,” pungkas Joey.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati