KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah memutuskan menaikkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dari Rp 500 menjadi Rp 2.000 per liter. Keputusan ini sudah disetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada awal bulan ini. Meski baru disetujui pada tengah tahun, yakni pada Juli, subsidi sebesar Rp 2.000 per liter akan dibayarkan kepada PT Pertamina (Persero) untuk sepanjang tahun 2018. Artinya, bukan setengah tahun saja, melainkan diperhitungkan sejak awal tahun. Rencananya, subsidi tambahan ini akan dibayarkan pada semester II-2018 setelah payung hukumnya terbit. Ekonom yang kini menjabat sebagai Project Consultant Asian Development Bank (ADB) Institute Eric Sugandi mengatakan, ada risiko kebijakan pemerintah dianggap mundur oleh lembaga rating. Sebab, asal tahu saja, reformasi subsidi energi yang ditempuh pemerintah telah banyak menuai pujian oleh institusi besar seperti Bank Dunia, International Monetary Fund (IMF), JP Morgan, Morgan Stanley, dan dari akademisi universitas ternama.
Subsidi BBM ditambah, ada risiko kebijakan fiskal dianggap mundur
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah memutuskan menaikkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dari Rp 500 menjadi Rp 2.000 per liter. Keputusan ini sudah disetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada awal bulan ini. Meski baru disetujui pada tengah tahun, yakni pada Juli, subsidi sebesar Rp 2.000 per liter akan dibayarkan kepada PT Pertamina (Persero) untuk sepanjang tahun 2018. Artinya, bukan setengah tahun saja, melainkan diperhitungkan sejak awal tahun. Rencananya, subsidi tambahan ini akan dibayarkan pada semester II-2018 setelah payung hukumnya terbit. Ekonom yang kini menjabat sebagai Project Consultant Asian Development Bank (ADB) Institute Eric Sugandi mengatakan, ada risiko kebijakan pemerintah dianggap mundur oleh lembaga rating. Sebab, asal tahu saja, reformasi subsidi energi yang ditempuh pemerintah telah banyak menuai pujian oleh institusi besar seperti Bank Dunia, International Monetary Fund (IMF), JP Morgan, Morgan Stanley, dan dari akademisi universitas ternama.