JAKARATA. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2014 setoran pajak turun Rp 50,39 triliun. Karena setoran turun, Dirjen Pajak Fuad Rahmany mengusulkan untuk menekan pengeluaran Negara dengan cara mengurangi subsidi BBM yang dinilai membengkak drastis hampir empat kali lipat dari anggaran semula. Asal tahu saja, anggaran subsidi BBM dalam RAPBN-P 2014 naik dari semula Rp 74,3 triliun menjadi Rp 285 triliun. Anggaran subsidi naik lantaran kurs rupiah yang melemah serta lifting minyak yang tidak terpenuhi.
Subsidi BBM membengkak hampir 4 kali lipat
JAKARATA. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2014 setoran pajak turun Rp 50,39 triliun. Karena setoran turun, Dirjen Pajak Fuad Rahmany mengusulkan untuk menekan pengeluaran Negara dengan cara mengurangi subsidi BBM yang dinilai membengkak drastis hampir empat kali lipat dari anggaran semula. Asal tahu saja, anggaran subsidi BBM dalam RAPBN-P 2014 naik dari semula Rp 74,3 triliun menjadi Rp 285 triliun. Anggaran subsidi naik lantaran kurs rupiah yang melemah serta lifting minyak yang tidak terpenuhi.