Subsidi bunga kredit ketahanan pangan naik jadi 8%



JAKARTA. Kementerian Pertanian bersama Kementerian Keuangan berencana menaikkan subsidi bunga Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE). Menurut rencana, subsidi suku bunga KKPE yang saat ini sebesar 7% akan dinaikkan menjadi 8%, sehingga petani akan menanggung bunga 5%. Kepala Pusat Pembiayaan Pertanian Kementerian Pertanian Mat Syukur mengatakan, dalam program subsidi pemerintah KKPE tersebut, saat ini petani menanggung bunga 6%. Sementara pemerintah memberi subsidi bunga sebesar 7%. Jadi, bank penyalur mendapatkan bunga kompetitif sesuai pasar sekitar 13%. Mat Syukur bilang, penurunan bunga tersebut dilakukan setelah mempertimbangkan beberapa faktor yang kemungkinan memberatkan petani, yaitu cuaca. "Pengaruh cuaca menjadi penyebab kajian penambahan subsidi bunga KKPE. Tetapi yang jelas, penurunan ini semata-mata untuk kepentingan petani sehingga bisa menanggung bunga lebih rendah," katanya kepada KONTAN, Senin (8/11). Irwan Ritonga, Kepala Subdit Kredit Program Direktorat Sistem Manajemen Investasi (SMI) Kementerian Keuangan, membenarkan adanya rencana penurunan bunga tersebut. "Namun, pemerintah belum menetapkan karena sampai saati ini masih dalam proses," ujarnya. Yang jelas, pengkajian penurunan bunga tersebut sudah melalui tahap pembahasan di komite teknis dan pembahasan di Direktorat SMI. "Kita tunggu saja setelah seluruh proses selesai," imbuhnya. Per September 2010, nilai plafon alias dana tersedia untuk program KKPE sebesar Rp 9,49 triliun dengan nilai outstanding penyaluran sekitar Rp 2,72 triliun atau sebesar 28,65%. Dalam program KKPE terdapat 22 bank penyalur. Mereka terdiri dari bank PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Bukopin Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Sisanya meliputi PT Bank Agroniaga Tbk, PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Artha Graha Tbk dan 13 Bank Pembangunan Daerah (BPD). Beberapa BPD yang menyalurkan di antaranya adalah BPD Sumut, BPD Sumbar, BPD Sumsel, BPD Jabar, BPD Jateng, BPD DIY, dan BPD Jatim. Masih ada juga BPD Bali, BPD Sulsel, BPD Kalsel, BPD Papua, BPD Riau, dan BPD NTB. Dari BPD-BPD tersebut, BPD yang menyalurkan KKPE terbesar adalah BPD Jatim yang menyalurkan Rp 124,19 miliar dengan menyediakan plafon sekitar Rp 266 miliar. BPD kedua dan ketiga terbesar penyalurannya adalah BPD Bali dan Jabar. Masing-masing menyalurkan Rp 58,94 miliar dan Rp 45,64 miliar. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) masih menjadi bank penyalur terbesar program ini senilai Rp 1,4 triliun dengan plafon Rp 5,6 triliun. Sementara penyalur terbesar kedua dan ketiga adalah PT Bank Bukopin Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk yang masing-masing menyediakan plafon Rp 670 miliar dan Rp 500 miliar. Keduanya telah menyalurkan Rp 431,2 miliar dan Rp 328,53 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News