JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menganggap usulan subsidi bunga kredit usaha kecil dan menengah (UKM) belum tentu diperlukan. Sebab belum tentu masalah utama yang dihadapi bisnis UKM akibat bunga kredit UKM dari perbankan yang mahal. Menurut Djarot Kusumayakti, Direktur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) BRI, sebaiknya tak terburu-buru memudahkan persoalan seolah kurangnya daya saing pengusaha UKM akibat bunga kredit UKM dari perbankan yang dianggap tinggi. “Harus dihitung dulu berapa porsi biaya angsuran kredit UKM dari total produksi yang harus dia keluarkan dalam setiap bulan,” kata Djarot saat dihubungi KONTAN, Kamis (8/1). Djarot membantah bahwa BRI keberatan bunga kredit UKM disubsidi dan membuat besaran bunganya turun karena akan menurunkan pendapatan bunga yang dinikmati BRI. Menurutnya, kalaupun disubsidi, pengaruhnya kecil bagi besaran tingkat bunga kredit UKM. “Kami hanya mengingatkan dalam beberapa kasus, kredit yang disubsidi pemerintah ternyata juga tidak menghasilkan pertumbuhan usaha yang bagus,” ujar Djarot.
Subsidi bunga kredit UKM belum tentu diperlukan
JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menganggap usulan subsidi bunga kredit usaha kecil dan menengah (UKM) belum tentu diperlukan. Sebab belum tentu masalah utama yang dihadapi bisnis UKM akibat bunga kredit UKM dari perbankan yang mahal. Menurut Djarot Kusumayakti, Direktur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) BRI, sebaiknya tak terburu-buru memudahkan persoalan seolah kurangnya daya saing pengusaha UKM akibat bunga kredit UKM dari perbankan yang dianggap tinggi. “Harus dihitung dulu berapa porsi biaya angsuran kredit UKM dari total produksi yang harus dia keluarkan dalam setiap bulan,” kata Djarot saat dihubungi KONTAN, Kamis (8/1). Djarot membantah bahwa BRI keberatan bunga kredit UKM disubsidi dan membuat besaran bunganya turun karena akan menurunkan pendapatan bunga yang dinikmati BRI. Menurutnya, kalaupun disubsidi, pengaruhnya kecil bagi besaran tingkat bunga kredit UKM. “Kami hanya mengingatkan dalam beberapa kasus, kredit yang disubsidi pemerintah ternyata juga tidak menghasilkan pertumbuhan usaha yang bagus,” ujar Djarot.