KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi meringankan beban PT Pertamina (Persero), pemerintah memutuskan menambah subsidi solar dari semula Rp 500 per liter menjadi Rp 1.000 per liter. Perusahaan pelat merah itu memperkirakan dari kebijakan itu, ada dana Rp 5 triliun yang bisa digunakan untuk investasi. Hitung-hitungan Pertamina, kebutuhan solar per tahun mencapai 16 juta kilo liter. Dengan begitu, subsidi Rp 500 per liter setara dengan dana sekitar Rp 7,8 triliun. "Dihilangin pajak-pajak, mungkin sekitar Rp 5 triliun," terang Arief Budiman, Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero), Rabu (14/3). Penambahan subsidi solar itu menyebabkan Pertamina bisa lebih leluasa berinvestasi. Beberapa proyek besar yang tengah mereka kerjakan seperti empat proyek refinery development master plan (RDMP) dan dua proyek grass root refinery. Ada pula proyek Jambaran Tiung Biru, Blok Mahakam serta rencana akusisi dua blok minyak dan gas (migas) di luar negeri.
Subsidi ditambah, Pertamina punya dana untuk investasi Rp 5 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi meringankan beban PT Pertamina (Persero), pemerintah memutuskan menambah subsidi solar dari semula Rp 500 per liter menjadi Rp 1.000 per liter. Perusahaan pelat merah itu memperkirakan dari kebijakan itu, ada dana Rp 5 triliun yang bisa digunakan untuk investasi. Hitung-hitungan Pertamina, kebutuhan solar per tahun mencapai 16 juta kilo liter. Dengan begitu, subsidi Rp 500 per liter setara dengan dana sekitar Rp 7,8 triliun. "Dihilangin pajak-pajak, mungkin sekitar Rp 5 triliun," terang Arief Budiman, Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero), Rabu (14/3). Penambahan subsidi solar itu menyebabkan Pertamina bisa lebih leluasa berinvestasi. Beberapa proyek besar yang tengah mereka kerjakan seperti empat proyek refinery development master plan (RDMP) dan dua proyek grass root refinery. Ada pula proyek Jambaran Tiung Biru, Blok Mahakam serta rencana akusisi dua blok minyak dan gas (migas) di luar negeri.