JAKARTA. Kendati tarif dasar listrik (TDL) diusulkan naik 10%, nilai subsidi listrik pada tahun ini justru semakin gendut. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2012, subsidi listrik diproyeksikan membengkak menjadi Rp 93 triliun. Padahal dalam APBN 2012, subsidi listrik hanya dianggarkan sebesar Rp 44 triliun. Tentu saja, pembengkakan anggaran subsidi listrik itu mengundang tanya. Apalagi, tahun anggaran 2012 baru berjalan tiga bulan, tetapi usulan penambahan subsidi listrik mencapai Rp 49 triliun. Agus Listyono, anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKB, menilai, ada kesalahan dalam perencanaan anggaran pemerintah, sehingga mengajukan usulan tambahan subsidi listrik dalam jumlah fantastis. "Tambahan subsidi Rp 49 triliun itu tak sedikit. Jangan karena ada rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), subsidi yang diminta tak masuk akal," tutur Agus dalam rapat kerja Komisi VII DPR dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kemarin.
Subsidi listrik malah membengkak Rp 49 triliun
JAKARTA. Kendati tarif dasar listrik (TDL) diusulkan naik 10%, nilai subsidi listrik pada tahun ini justru semakin gendut. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2012, subsidi listrik diproyeksikan membengkak menjadi Rp 93 triliun. Padahal dalam APBN 2012, subsidi listrik hanya dianggarkan sebesar Rp 44 triliun. Tentu saja, pembengkakan anggaran subsidi listrik itu mengundang tanya. Apalagi, tahun anggaran 2012 baru berjalan tiga bulan, tetapi usulan penambahan subsidi listrik mencapai Rp 49 triliun. Agus Listyono, anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKB, menilai, ada kesalahan dalam perencanaan anggaran pemerintah, sehingga mengajukan usulan tambahan subsidi listrik dalam jumlah fantastis. "Tambahan subsidi Rp 49 triliun itu tak sedikit. Jangan karena ada rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), subsidi yang diminta tak masuk akal," tutur Agus dalam rapat kerja Komisi VII DPR dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kemarin.