KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan porsi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) untuk menggantikan produksi listrik Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) berpotensi dapat menurunkan kebutuhan devisa impor minyak dan gas (migas). Dalam riset terbaru lembaga riset independen untuk bidang ekonomi energi dan pertambangan, ReforMiner Institute, saat ini kapasitas terpasang PLTD mencapai 3.426 megawatt (MW). Dengan asumsi harga minyak mentah US$ 70 per barel, substitusi seluruh PLTD dengan PLTP berpotensi dapat menghemat devisa impor migas sekitar US$ 6,53 miliar per tahun. Menurut Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro, substitusi tenaga listrik dari PLTG dengan pembangkit panas bumi berpotensi meningkatkan efisiensi biaya penyediaan bahan bakar untuk pembangkit.
Substitusi PLTD dengan PLTP Bisa Tekan Impor Migas US$ 6,53 Miliar per Tahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan porsi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) untuk menggantikan produksi listrik Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) berpotensi dapat menurunkan kebutuhan devisa impor minyak dan gas (migas). Dalam riset terbaru lembaga riset independen untuk bidang ekonomi energi dan pertambangan, ReforMiner Institute, saat ini kapasitas terpasang PLTD mencapai 3.426 megawatt (MW). Dengan asumsi harga minyak mentah US$ 70 per barel, substitusi seluruh PLTD dengan PLTP berpotensi dapat menghemat devisa impor migas sekitar US$ 6,53 miliar per tahun. Menurut Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro, substitusi tenaga listrik dari PLTG dengan pembangkit panas bumi berpotensi meningkatkan efisiensi biaya penyediaan bahan bakar untuk pembangkit.
TAG: