Suburnya ekonomi digital juga dapat mengungkit pertumbuhan bisnis logistik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pada tahun lalu ekonomi digital Indonesia tumbuh double digit. Lebih tinggi dari Malaysia dan Singapura, di kawasan ASEAN hanya kalah dari Vietnam yang mampu tumbuh 16%.

Jasa logistik menjadi tulang punggung yang vital dalam pengembangan ekosistem ekonomi digital. Sebaliknya, suburnya ekonomi digital juga bakal mengungkit tumbuhnya sektor bisnis logistik. 

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan, dengan adanya pandemi covid-19, ekonomi digital akan naik dengan pesat. Dia mencontohkan, China pada tahun 2011 saat Flu Burung melanda, e-commerce di sana terdongkrak hingga 50%, dan setiap tahunnya naik antara 50%-60% sampai tahun 2016.


"Jadi pandemi menjadi trigger point untuk digital ekonomi. Ini juga terjadi di Indonesia pada tahun 2020, GMV (Gross Markering Value) e-commerce Indonesia naik sampai 60% dibandingkan 2019," kata Zaldy kepada Kontan.co.id, Kamis (11/3).

Baca Juga: Ekonomi digital semakin subur, pengguna dan penjual di Tokopedia terus bertambah

Namun pada saat pandemi tahun lalu, pertumbuhan ekonomi digital belum bisa mengangkat kinerja sektor logistik. Mengutip data BPS, Zaldy menyampaikan pertumbuhan logistik tahun 2020 terkoreksi 16%. Hal itu dikarenakan segmen Business to Business (B to B) logistik terpuruk selama pandemi.

"Logistik juga terkena dampaknya langsung. Kontribusi e-commerce logistik masih sangat kecil pada total logistik bisnis,masih dibawah 10%," sebut Zaldy.

Dari lebih dari 5.000 anggota logistik profesional ALI, yang merupakan start-up masih kurang dari 5%. Kendati begitu, Zaldy menekankan bahwa prospek akan sangat cerah bagi perusahaan logistik yang sudah melakukan transformasi digital sebelum dan pada saat pandemi.

"Tapi akan suram pada perusahaan logistik yang belum melakukan digitalisasi. Kolaborasi antar perusahaan logistik akan makin terjadi di 2021 dan selanjutnya," terang Zaldy.

Memasuki bulan ketiga tahun 2021, dia menyampaikan bahwa kondisi jasa logistik sudah membaik meski belum kembali ke posisi tahun 2019 atau sebelum pandemi. Pemulihan diharapkan terjadi pada masa bulan ramadan dan Idul Fitri. "Kita berharap Lebaran akan lebih baik sehingga bisa kembali pada posisi 2019. (Bulan ramadan dan lebaran) Biasanya naik sampai 50%-100% dari normal," pungkas Zaldy.

Selanjutnya: E-commerce terus tumbuh, kontributor ekonomi digital semakin bervariasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .