JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bidang Ketenagakerjaan memperkirakan, hasil investasinya tembus Rp 4 triliun hingga kuartal pertama tahun ini. Optimisme itu bukan isapan jempol, mengingat hasil investasinya tercatat lebih dari Rp 3 triliun sampai akhir Februari 2014 lalu. “Hasil investasi itu berasal dari pengelolaan dana program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKM) dan dana BPJS Ketenagakerjaan itu sendiri yang totalnya mencapai Rp 158 triliun sampai akhir Februari 2014 lalu,” ujar Jeffry Haryadi, Jumat (4/4). Adapun, khusus dana program JKK dan JKM ditempatkan di deposito, obligasi, saham dan reksadana. Sementara, dana JHT dan BPJS Ketenagakerjaan boleh diparkir di properti dan penyertaan langsung, selain dari empat instrumen investasi di atas.
Suburnya hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan
JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bidang Ketenagakerjaan memperkirakan, hasil investasinya tembus Rp 4 triliun hingga kuartal pertama tahun ini. Optimisme itu bukan isapan jempol, mengingat hasil investasinya tercatat lebih dari Rp 3 triliun sampai akhir Februari 2014 lalu. “Hasil investasi itu berasal dari pengelolaan dana program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKM) dan dana BPJS Ketenagakerjaan itu sendiri yang totalnya mencapai Rp 158 triliun sampai akhir Februari 2014 lalu,” ujar Jeffry Haryadi, Jumat (4/4). Adapun, khusus dana program JKK dan JKM ditempatkan di deposito, obligasi, saham dan reksadana. Sementara, dana JHT dan BPJS Ketenagakerjaan boleh diparkir di properti dan penyertaan langsung, selain dari empat instrumen investasi di atas.