Sucofindo Dorong Transisi Energi Berkeadilan di COP 29



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sucofindo menegaskan komitmennya untuk mendukung transisi energi berkeadilan dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan dekarbonisasi global.  Sebagai Lembaga Validasi dan Verifikasi Nilai Ekonomi Karbon, sucofindo berperan penting dalam memastikan proses transisi menuju energi bersih dilakukan secara adil dan berkelanjutan. 

Komitmen ini disampaikan dalam Conference of the Parties (COP) ke-29 di Azerbaijan, dengan membawa tema Just Energy Transition: A Core Competent of Energy Transition Mechanism (ETM) & Vital Role of Accredited VVB in Realizing Just Energy Transition in Indonesia.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Nani Hendiarti memaparkan bahwa skema Just Transition adalah langkah konkret dalam memastikan transisi energi tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga melindungi kesejahteraan sosial masyarakat terdampak.  


Baca Juga: Peluang Ekspor Listrik Hijau Indonesia ke Singapura Bisa Direbut Negara Tetangga

"Transisi energi berkeadilan memastikan masyarakat mendapatkan akses ke peluang ekonomi baru, pelatihan keterampilan, kesetaraan gender, dan dukungan yang memadai. Ini adalah bagian integral dari strategi besar Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060,”* jelas Nani Hendiarti dalam keterangan resminya, Rabu (20/11).

Untuk mempercepat proses ini, Energy Transition Mechanism (ETM) hadir sebagai solusi pembiayaan yang memungkinkan pengembangan infrastruktur energi hijau, efisiensi energi, dan percepatan energi terbarukan.  

Dalam forum ini, Dissa Natri Environmental Specialist sucofindo , menyoroti pentingnya peran lembaga validasi dan verifikasi (VVB) yang terakreditasi dalam memastikan pelaksanaan ETM berjalan transparan dan akuntabel.  

Perusahaan berkomitmen mendukung implementasi ETM melalui berbagai layanan, seperti kajian kesiapan transisi energi, penilaian teknis untuk early retirement PLTU, konsultansi pengelolaan aset, serta verifikasi emisi. Layanan ini memastikan transisi menuju energi bersih sesuai standar keberlanjutan nasional dan global,” ujar Dissa.  

Selain itu, perusahaan juga menawarkan layanan teknis lainnya, seperti Konsultansi alternatif fuel switching dan retrofit untuk pembangkit listrik. Serta tudi kelayakan infrastruktur energi hijau, inspeksi teknis dan commissioning fasilitas operasional energi terbarukan hingga pemantauan, pelaporan, dan verifikasi transisi keberlanjutan.  

Hendra Yusran Siry, Staf Ahli Menteri Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, menekankan bahwa skema Just Transition adalah solusi komprehensif untuk mencapai dekarbonisasi yang berkelanjutan.  

"Just Transition memastikan transisi energi tidak hanya efektif mengurangi emisi, tetapi juga adil bagi semua pihak terdampak. Dengan mekanisme pembiayaan seperti ETM dan dukungan VVB di Indonesia, kita dapat mewujudkan visi Indonesia sebagai negara dengan sistem energi bersih dan berkelanjutan,” ungkap Hendra.  

Sucofindo bersama pemerintah dan sektor swasta, terus berupaya mengintegrasikan inisiatif transisi energi yang berkeadilan untuk mendukung target NZE 2060. Skema ini diharapkan menjadi model transisi energi yang berkelanjutan bagi dunia, sekaligus mengangkat peran Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim global.  

Baca Juga: Dukung Dekarbonisasi, Kemenperin Percepat Transformasi Industri Hijau

Selanjutnya: Waspada Hujan Sedang, Cermati Prakiraan Cuaca Maluku Rabu (20/11) dan Kamis (21/11)

Menarik Dibaca: Bank Neo Commerce Gandeng Dua Mitra Salurkan Kredit Modal Kerja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati