KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Jago Tbk (
ARTO) digadang-gadang sebagai pionir bank dengan ekosistem digital yang sudah kuat. Sucor Sekuritas pun memandang
ARTO punya outlook yang menarik dan sebagai penantang baru di sektor perbankan. Analis Sucor Sekuritas Edward Lowis meyakini, kerjasama antara
ARTO dengan Gojek akan membuat Bank Jago memberikan layanan perbankannya di aplikasi Gojek. Dengan demikian,
ARTO akan mempunyai akses ke hampir 30 juta pelanggan Gojek. Ditambah lagi,
ARTO juga menjalin kerjasama dengan ekosistem fintech lainnya untuk menyediakan layanan bank digital ke pasar yang lebih tahun pada tahun-tahun mendatang.
“Terdapat dua kriteria utama yang akan membuat bank digital bisa sukses atau justru gagal, yakni kemitraan ekosistem digital (
open banking mindset) dan pengalaman pelanggan digital. Dalam hal ini, menurut kami, kedua kriteria tersebut sudah dipenuhi oleh Bank Jago,” tulis Edward dalam risetnya yang dibagikan ke Kontan.co.id, Senin (19/4). Secara prospek, Edward juga melihat Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi yang belum punya rekening terbesar di dunia. Setidaknya lebih dari 100 juta masyarakat Indonesia belum memiliki rekening bank. Kondisi ini menurut Edward akan menguntungkan bagi Bank Jago karena aksesibilitas mereka yang mudah akan turut memperluas jangkauan layanan keuangan mereka. Terlebih lagi, dalam riset yang dilakukan oleh Asian Banker Research disebutkan bahwa bank digital yang sudah beroperasi lima tahun atau kurang hanya perlu waktu dua tahun untuk menghasilkan keuntungan. Bank digital dari China seperti WeBank misalnya, mampu membukukan ROE hampir 30% dalam empat tahun beroperasi, jauh mengungguli industrinya.
Baca Juga: Fitur layanan Bank Jago dan Gojek bakal segera meluncur “Kami melihat hal serupa akan terjadi pada Bank Jago. Proyeksi kami, ROE Bank Jago akan berada pada
low single digit selama tiga tahun pertama. Sebelum akhirnya secara bertahap meningkat hingga naik 20%, mengungguli rata-rata industri yang hanya 15%,” imbuh Edward. Lebih lanjut, dia bilang valuasi startup fintech biasanya dihitung per pengguna di mana untuk negara maju berkisar di US$ 1.200 per pengguna dan US$ 259 per pengguna di negara berkembang. Dalam menentukan target harga
ARTO, Sucor Sekuritas menggunakan campuran tiga skenario.
Pertama, skenario konservatif di mana berasal dari 80% atau 24 juta basis pelanggan Gojek.
Kedua, skenario yang kemungkinan besar terjadi, 50 juta basis pelanggan yang memanfaatkan ekosistem Gojek dan Tokopedia.
Ketiga, skenario optimistis, 65 juta basis pelanggan, dengan asumsi 45% dari total populasi yang aktif secara ekonomi (serupa dengan tingkat penetrasi bank digital di Korea Selatan, Bank Kakao). Dus, Sucor Sekuritas pun memberikan rekomendasi beli untuk
ARTO dengan target harga Rp 15.000 per saham. “Kami yakin, beberapa tahun ke depan, bank digital terbaik akan memiliki neraca yang kuat, pendanaan yang stabil, hingga manajemen risiko yang sangat baik,” tutup Edward.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari