Sucorinvest placement 571 juta saham Intiland



JAKARTA. PT. Sucorinvest Central Gani melakukan placement ke saham PT Intiland Development Tbk (DILD) sebanyak 571 juta saham. Transaksi jual beli dilakukan antara pihak founder yang melepas saham lama kepada beberapa investor institusi ternama dari dalam dan luar negeri.

Sucorinvest melakukan placement di harga Rp. 570,- per lembar saham, at discount 10% dibanding harga penutupan hari kamis 29 September di Rp. 635,- per lembar.

PT Sucorinvest Central Gani didukung oleh partner asal Amerika Decker & co dalam menarik minat investor asing dari Amerika, Eropa dan Asia. Decker & co adalah broker saham yang mempunyai spesialisasi dalam negara-negara emerging market dan frontier market.


Optimisme yang tinggi atas perekonomian Indonesia dan suksesnya program Tax Amnesty pemerintah terlihat dari jumlah investor asing yang mendominasi transaksi placement ini. Suksesnya program Tax Amnesty diperkirakan akan membuat sektor properti dalam negeri kembali bergairah dengan masuknya dana-dana repatriasi dan kekayaan dalam negeri yang sebelumnya tidak terlaporkan.

Institutional Equity Director, Jerry Sarmiento mengungkapkan dari hasil riset yang dilakukan Sucorivest terlihat bahwa PT Intiland Development, Tbk mempunyai aset tepat di daerah strategis yang berpotensi untuk menjadi sasaran dana-dana Tax Amnesty, seperti proyek Kebon Melati di daerah CBD Jakarta, kompleks perkantoran unik South Quarter di Jakarta Selatan yang berdekatan dengan stasiun MRT yang diprediksi akan selesai tahun 2018, serta di kota Surabaya seperti proyek high rise Graha Gold Surabaya, proyek low rise Rosebay dan kompleks residensial Graha Natuna.

"Transaksi ini merupakan sebuah kebanggaan dan pencapaian besar karena dilakukan oleh sebuah perusahaan sekuritas swasta nasional", kata Jerry dalam rilis (4/10)

Selama ini transaksi-transaksi besar di pasar modal Indonesia pada umumnya menggunakan jasa broker asing atau BUMN. PT Sucorinvest Central Gani akan terus melakukan langkah-langkah strategis untuk dapat mencapai target perusahaan di akhir 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto