KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam sepuluh tahun ke belakang yakni 2010 hingga 2019, setoran dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencapai sebesar Rp 377,8 triliun. Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menilai dividen BUMN dinilai belum ideal. Ia bilang, mestinya BUMN bisa lebih optimal memberi laba bagi negara. Hal ini mengingat bahwa, hingga saat ini jumlah BUMN yang tercatat ada sebanyak 142 perusahaan. “Menurut saya belum ideal dan belum membahagiakan. Dikatakan ideal, bila 142 BUMN telah memberikan pendapatan yang maksimal,” kata Nasim dalam keterangan resminya yang dihimpun Kontan.co.id, Kamis (18/2). Sementara itu, kata Nasim masih banyak BUMN yang merugi dan belum optimal memberi keuntungan pada negara. Catatan Nasim, hingga November 2019 saja, pendapatan dari seluruh BUMN hanya mencapai Rp 210 triliun dan 76% dari jumlah itu, hanya disumbang 15 perusahaan. Nasim bilang hal ini menunjukkan belum optimalnya peran BUMN dalam menyumbang penerimaan ke negara.
Sudah 10 tahun, anggota DPR ini nilai setoran dividen BUMN belum optimal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam sepuluh tahun ke belakang yakni 2010 hingga 2019, setoran dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencapai sebesar Rp 377,8 triliun. Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menilai dividen BUMN dinilai belum ideal. Ia bilang, mestinya BUMN bisa lebih optimal memberi laba bagi negara. Hal ini mengingat bahwa, hingga saat ini jumlah BUMN yang tercatat ada sebanyak 142 perusahaan. “Menurut saya belum ideal dan belum membahagiakan. Dikatakan ideal, bila 142 BUMN telah memberikan pendapatan yang maksimal,” kata Nasim dalam keterangan resminya yang dihimpun Kontan.co.id, Kamis (18/2). Sementara itu, kata Nasim masih banyak BUMN yang merugi dan belum optimal memberi keuntungan pada negara. Catatan Nasim, hingga November 2019 saja, pendapatan dari seluruh BUMN hanya mencapai Rp 210 triliun dan 76% dari jumlah itu, hanya disumbang 15 perusahaan. Nasim bilang hal ini menunjukkan belum optimalnya peran BUMN dalam menyumbang penerimaan ke negara.