KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia telah mengumumkan dua warga Indonesia yang terjangkit virus corona (Covid-2019). Sebagai satu-satunya produsen vaksin dan anitsera di Indonesia, PT Bio Farma (Persero) harus tanggap dan secepatnya memproduksi vaksin corona. Sebelumnya, Bio Farma pernah menyebutkan telah sudah menjalin kerjasama dengan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Institute yang berada di bawah Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia khusus mengembangkan vaksin Covid-2019. Baca Juga: Virus corona masuk Indonesia, harga masker di toko online naik berkali-kali lipat
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyatakan, sejauh ini Bio Farma masih berkomunikasi dengan Lembaga Eijkman dan lembaga luar negeri untuk membuat vaksin corona. "Tapi ini juga masih dalam proses," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (2/3). Honesti tidak merinci proses yang sedang berjalan saat ini. Pada pertengahan Februari 2020 lalu, Honesti pernah mengatakan, kala komunikasi tersebut baru pembahasan awal. Kolaborasi ini sesuai kapasitas LBM Eijkman di bidang diagnostik virus. Honesti bilang vaksin tersebut berbasis peptida dari informasi sekuens DNA penderita COVID-19. Honesti mengungkapkan dengan adanya kondisi darurat seperti saat ini bakal ada prosedur khusus yang bisa dilakukan sehingga proses vaksinnya bisa lebih cepat dilaksanakan.