Sudah Ada Kepastian Suku Bunga Acuan, IHSG Diprediksi Menguat Senin (26/9)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menguat pada perdagangan Senin (26/9). Adapun pada Jumat (23/9), IHSG tercatat turun 0,56% ke level 7.178,58.

Analis Indo Premier Sekuritas Mino memperkirakan, IHSG akan naik dengan rentang support-resistance di 7.145-7.215. Sentimen utamanya berasal dari sudah adanya kepastian terkait kebijakan suku bunga acuan.

Pada pekan lalu, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis points (bps), sesuai ekspektasi pasar. Hal ini diikuti dengan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga sebesar 50 bps, di atas ekspektasi pasar.


Baca Juga: Suku Bunga Global Naik, Simak Rekomendasi Saham-saham Jagoan Analis

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan juga memprediksi IHSG akan menguat pada Senin (26/9). Support 1 berada di level 7.158, support 2 di 7.141, resistance 1 di 7.205, dan resistance 2 di 7.235.

Secara teknikal, candlestick membentuk formasi bearish harami serta tertahan di resistance MA 5 dan MA 20 mengindikasikan potensi pelemahan. "Pergerakan akan terbatas di awal pekan melihat Stochastic mulai mendekati area oversold," ucap Dennies.

Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan melihat, IHSG akan sideway untuk beberapa waktu ke depan. Kisaran support-resistance berada di 7.130-7.230.

Baca Juga: Suku Bunga Naik Lagi, Simak Rekomendasi Saham-saham yang Menarik untuk Dilirik

Dari eksternal, IHSG dibayangi oleh meningkatnya kekhawatiran resesi, khususnya di AS seiring upaya agresif The Fed untuk menekan inflasi di AS. CNBC's September Fed survey menghasilkan 52% kemungkinan ekonomi AS memasuki resesi dalam 12 bulan ke depan.

Dari dalam negeri, keputusan BI untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps, lebih besar dari perkiraan pasar di 25 bps turut membayangi IHSG. Menurut Valdy, tekanan bagi BI untuk kembali menaikkan suku bunga acuan saat ini cukup besar.

Di samping potensi kenaikan inflasi, nilai tukar Rupiah cenderung tertahan di atas level psikologis Rp 15.000 per dolar AS sejak kenaikan suku bunga acuan The Fed di 22 September 2022. "Mempertimbangkan hal-hal di atas, saham-saham energi nampaknya masih menjadi top picks untuk saat ini," ucap Valdy.

Baca Juga: Bunga Naik, Ini Pilihan Saham Tahan Banting

Sejumlah saham dengan potensi rebound lanjutan, seperti INDY, TKIM, SSMS, dan MEDC dapat diperhatikan. ADRO, PTBA, dan HRUM juga masih berada dalam kecenderungan rebound meski terjadi pullback di Jumat (23/9).

Sementara itu, menurut Mino, saham yang menarik dicermati adalah BRIS, ISAT, PGAS, dan TLKM. Dennies melihat, saham yang layak dicermati adalah WIIM, RALS, dan ADRO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati