Sudah banyak bangun infrastruktur, daya saing Indonesia baru naik dua peringkat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya pemerintah menggenjot infrastruktur belum banyak mendorong daya saing Indonesia.

Kenaikan peringkat daya saing Indonesia masih sangat minim. Daya saing Indonesia hanya naik dua peringkat dari 47 ke peringkat 45.

"Peningkatan masih kecil karena kekurangan infrastruktur, masih tetap kurang setelah pembangunan besar-besaran," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam Forum Merdeka Barat (FMB), Selasa (23/10).


Upaya pembangunan infrastruktur tersebut merupakan peralihan dana dari subsidi. Basuki bilang sejak 2015 pemerintah telah mengalihkan subsidi pada belanja produktif.

Belanja produktif antara lain adalah infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan. Infrastruktur pun terbagi menjadi lima yaitu transportasi, air, energi, komunikasi, dan perumahan.

"Transportasi yang dikerjakan PUPR hanya transportasi darat, jalan dan jembatan tidak termasuk kereta api," terang Basuki.

Asal tahu saja, anggaran untuk infrastruktur pun terus naik hingga tahun 2018. Pada tahun 2018 anggaran infrastruktur mencapai Rp 410 triliun, naik dibandingkan tahun sebelumnya Rp 390 triliun.

Dari angka tersebut terdapat berapa infrastruktur yang diselesaikan pada tahun 2018. Basuki bilang hingga 2018 jalan yang telah terbangun sepanjang 3.432 kilometer (km), jalan tol 941 km, jembatan 39,8 km, dan jembatan gantung 134 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Narita Indrastiti