Sudah dua minggu gunung Raung terus meletus



JAKARTA. Sejak ditetapkan status Siaga (level III) pada 29 Juni lalu, hingga saat ini Gunung Raung masih terus meletus.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan tremor vulkanik mengindikasikan adanya pergerakan fluida atau magma encer dari bawah Kawah Gunung Raung sehingga masih terus meletus.

"Hari ini terlihat asap kelabu tebal dengan tinggi 800 meter condong ke arah Selatan-Barat Daya," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (13/7). Terlihat warna kelabu tebal setinggi 500-1.000 meter ke arah Barat Daya-Selatan-Tenggara.


Suara gemuruh lemah-keras dan bau belerang menyengat juga tercium hingga ke Kecamatan Songgon dan Kecamatan Pesanggrahan Kabupaten Banyuwangi.

Hujan abu hitam terpantau di beberapa daerah di Kabupaten Banyuwangi seperti di Kecamatan Genteng Kulon, Rogojampi, Songgon, Sragi, Kali Baru, dan Licin.

Di Kabupaten Bondowoso hujan abu terjadi di area tanaman kopi afdeling Jampit PTPN XII Kebun Kalisat, Jampit Kecamatan Sempol. Sedangkan di Kabupaten Jember abu vulkanik terpantau tipis di wilayah Desa Sumber Malang, Kecamatan Sumber Jambe. Hal yang sama terjadi di Kabupaten Situbondo dimana hujan abu terjadi di Kecamatan Asembagus dan Kecamatan Banyuputih.

Sebanyak 18.910 jiwa di dua kecamatan terdampak oleh abu vulkanik tersebut.

BPBD telah membagi ribuan masker kepada masyarakat di 4 kabupaten yang mengalami hujan abu.

"Hingga saat ini belum perlu ada pengungsian. PVMBG menetapkan radius 3 km dilarang ada aktivitas masyarakat. Desa paling dekat dengan puncak kawah berada pada radius 8 km. BNPB bersama BPBD dan semua unsur yang ada telah menyusun rencana kontinjensi, mendirikan posko, memasang rambu-rambu evakuasi dan kesiapsiagaan lainnya," katanya.

Dampak terbesar erupsi Gunung Raung adalah di sektor ekonomi yaitu penutupan bandara. Hingga saat ini otoritas bandara masih memberlakukan buka-tutup disesuaikan dengan kondisi ancaman abu vulkanik.  (Yulis Sulistyawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan