Sudah Enam Hari, Mata Uang Negeri Panda Terus Perkasa atas Dolar



BEIJING. Sudah enam hari ini, mata uang yuan terus mengalami penguatan. Ini dikarenakan adanya sinyal yang diberikan oleh bank sentral China untuk melakukan apresiasi terhadap yuan. Tujuannya tak lain untuk mendorong investor agar tetap menahan uangnya di negara tersebut.

Pada pukul 12.02 waktu Shanghai, yuan mengalami penguatan sebesar 0,15% menjadi 6,8635 per dolar. Berdasarkan data dari China Foreign Exchange Trade System, angka tersebut merupakan yang paling kuat sejak 3 Desember lalu.

Sebelumnya pada minggu lalu, yuan mengalami pelemahan sebesar 0,67%. Pelemahan ini merupakan yang terburuk sejak dicabutnya kebijakan pematokan nilai dolar (dollar peg) pada Juli 2005.


“Saat ini, investor banyak yang mulai menjual yuan dan membeli dolar dalam kondisi panik setelah bank sentral tidak melakukan tindakan apapun atas pelemahan yuan pada Senin lalu. Tapi saya rasa bank sentral benar-benar tidak ingin yuan mengalami depresiasi,” ujar Shi Lei, analis Bank of China Ltd di Beijing.

Jika dilihat, penguatan yuan kali ini merupakan yang paling lama sejak Juni lalu seiring dengan dirilisnya laporan investasi asing di China oleh pemerintah. Asal tahu saja, dari data itu dapat diketahui, tingkat investasi asing secara langsung di Negeri Panda itu merosot 36,5% menjadi US$ 5,3 miliar pada bulan November.

“Saya mendengar konsumen kami menanyakan lebih detail alasan untuk tidak menarik dananya keluar dari China. Ini disebabkan pemerintah tidak memiliki perhatian lebih terhadap arus modal,” jelas Guo Zhaoyang, foreign exchange strategist di China Everbright Bank Co.

Editor: Didi Rhoseno Ardi