KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mulai lesunya aliran dana asing yang masuk ke surat berharga negara (SBN) berpotensi menunjukkan sinyal penurunan harga surat utang negara. Meskipun begitu, prospek aliran masuk dana asing tahun ini masih cenderung positif atau dalam tren naik. Sebagai informasi, hingga Selasa (18/2) kepemilikan asing di SBN berada di kisaran Rp 1.067 triliun. Angka tersebut masih lebih rendah ketimbang level Senin (3/2) yang sempat menyentuh Rp 1.071 triliun. Baca Juga: Penawaran lelang sukuk negara pekan depan diprediksi enam kali target indikatif
Senior Vice President Recapital Asset Management Rio Ariansyah mengungkapkan, mulai kendornya aliran dana asing yang masuk ke SBN lantaran harga sudah memasuki zona jenuh beli. Bahkan, bisa dibilang harga sudah di level puncaknya, sehingga bakal rawan koreksi. "Kalau kepemilikan (asing) berkurang, ini lebih kepada profit taking juga," ujar Rio kepada Kontan.co.id, Kamis (20/2). Di samping itu, sentimen penyebaran virus corona juga turut mempengaruhi pertumbuhan aliran dana asing yang mengalir ke SBN. Mengingat, sampai saat ini belum ada penawar bagi mereka yang terserang cirus corona.