KONTAN.CO.ID - Penguatan terhadap EUR/GBP sejak empat bulan terakhir dikhawatirkan akan memicu koreksi. Sebab pergerakannya sudah memasuki area jenuh beli (overbougt). Mengutip Bloomberg pada Selasa (22/8) pasangan EUR/GBP menguat 0,06% di level 0,9166. Analis SoeGee Futures Nizar Hilmy mata uang euro berkinerja menguat dalam emat bulan terakhir terdorong semakin bagusnya performa ekonomi di kasawasan Eropa. "Data ekonomi bagus dan stabilitas politik terjaga," kata Nizar, Selasa (22/8). Berbanding terbalik dengan data ekonomi Eropa yang menunjukkan pemulihan, data ekonopmi Inggris membawa hasil mengecewakan di tengah kondisi politik yang penuh dengan ketidakpastian masa transisi keluar dari kawasan Eropa. Menurut Nizar data ekonomi Eropa yang baik didorong karena aliran dana mengalir deras ke Eropa. Tentunya setelah ekonomi Eropa membaik, harga saham menjadi murah. "Jadi terjadi peralihan dana dari Amerika Serikat ke zona Eropa," kata Nizar. Selain itu, Nizar mengatkan nilai mata uang euro terangkat karena ECB mewacanakan akan mengurangi stimulus moneter. "Data ekonomi bagus, stabilitas politik terjaga, dan munculnya wacana pengurangan stimulus menyebabkan euro menguat," kata Nizar. Namun, Nizar mengatakan investor harus mewaspadai terhadap mata uang Euro yang telah menguat tinggi. "Euro sudah tinggi sekali sehingga harus diwaspadai adanya koreksi dalam waktu dekat ini," kata Nizar. Karena sudah overbought maka Nizar memproyeksi euro besok ada potensi untuk koreksi, sehingga Nizar merekomendasikan sell. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sudah jenuh beli, euro rawan terpeleset
KONTAN.CO.ID - Penguatan terhadap EUR/GBP sejak empat bulan terakhir dikhawatirkan akan memicu koreksi. Sebab pergerakannya sudah memasuki area jenuh beli (overbougt). Mengutip Bloomberg pada Selasa (22/8) pasangan EUR/GBP menguat 0,06% di level 0,9166. Analis SoeGee Futures Nizar Hilmy mata uang euro berkinerja menguat dalam emat bulan terakhir terdorong semakin bagusnya performa ekonomi di kasawasan Eropa. "Data ekonomi bagus dan stabilitas politik terjaga," kata Nizar, Selasa (22/8). Berbanding terbalik dengan data ekonomi Eropa yang menunjukkan pemulihan, data ekonopmi Inggris membawa hasil mengecewakan di tengah kondisi politik yang penuh dengan ketidakpastian masa transisi keluar dari kawasan Eropa. Menurut Nizar data ekonomi Eropa yang baik didorong karena aliran dana mengalir deras ke Eropa. Tentunya setelah ekonomi Eropa membaik, harga saham menjadi murah. "Jadi terjadi peralihan dana dari Amerika Serikat ke zona Eropa," kata Nizar. Selain itu, Nizar mengatkan nilai mata uang euro terangkat karena ECB mewacanakan akan mengurangi stimulus moneter. "Data ekonomi bagus, stabilitas politik terjaga, dan munculnya wacana pengurangan stimulus menyebabkan euro menguat," kata Nizar. Namun, Nizar mengatakan investor harus mewaspadai terhadap mata uang Euro yang telah menguat tinggi. "Euro sudah tinggi sekali sehingga harus diwaspadai adanya koreksi dalam waktu dekat ini," kata Nizar. Karena sudah overbought maka Nizar memproyeksi euro besok ada potensi untuk koreksi, sehingga Nizar merekomendasikan sell. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News