KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO) melorot. Koreksi harga CPO terjadi lantaran pasar berspekulasi, harga yang sudah kemahalan bakal menahan minat beli importir. Apalagi, produksi dari Malaysia diprediksi meningkat pada bulan ini.Kontrak CPO untuk pengiriman Juli di Malaysia Derivatives Exchange terpangkas 0,7% ke level RM 3.478 atau setara US$ 1.135 per metrik ton, sebelum mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 3.493 per metrik ton.Pasar menilai, kenaikan harga minyak sawit yang mencapai 13% sejak akhir Januari lalu bisa menghambat minat importir untuk masuk. Surveyor Intertek melaporkan, dalam 15 hari pertama di bulan ini, ekspor dari Malaysia turun 15% menjadi 594.798 ton, dibandingkan periode yang sama bulan lalu."Permintaan terbilang buruk. Harga minyak sawit berada dalam fase koreksi," kata Chandran Sinnasamy, kepala perdagangan di LT International Futures (M) Sdn.Di sisi lain, kata Chandran, produksi Malaysia pada April ini mungkin akan naik sekitar 3%-5% dibanding bulan lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sudah kemahalan, harga CPO terpangkas 0,7%
KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO) melorot. Koreksi harga CPO terjadi lantaran pasar berspekulasi, harga yang sudah kemahalan bakal menahan minat beli importir. Apalagi, produksi dari Malaysia diprediksi meningkat pada bulan ini.Kontrak CPO untuk pengiriman Juli di Malaysia Derivatives Exchange terpangkas 0,7% ke level RM 3.478 atau setara US$ 1.135 per metrik ton, sebelum mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 3.493 per metrik ton.Pasar menilai, kenaikan harga minyak sawit yang mencapai 13% sejak akhir Januari lalu bisa menghambat minat importir untuk masuk. Surveyor Intertek melaporkan, dalam 15 hari pertama di bulan ini, ekspor dari Malaysia turun 15% menjadi 594.798 ton, dibandingkan periode yang sama bulan lalu."Permintaan terbilang buruk. Harga minyak sawit berada dalam fase koreksi," kata Chandran Sinnasamy, kepala perdagangan di LT International Futures (M) Sdn.Di sisi lain, kata Chandran, produksi Malaysia pada April ini mungkin akan naik sekitar 3%-5% dibanding bulan lalu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News