KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah akan bergerak konsolidasi di perdagangan terakhir bulan November. Apalagi, rupiah sudah cenderung menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) belakangan. Kurs rupiah spot menguat 0,26% ke Rp 15.395 per dolar AS pada Rabu (29/11). Sejalan, kurs rupiah Jisdor menguat 0,40% ke Rp 15.387 per dolar AS. Analis Mata Uang Lukman Leong mengatakan, investor akan cenderung
wait and see menantikan rilis data inflasi PCE AS. Pasar juga menanti pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada Jumat malam.
"Untuk Kamis (30/11), rupiah diperkirakan akan cenderung berkonsolidasi setelah penguatan besar akhir-akhir ini akibat pelemahan dolar AS," kata Lukman. Lukman memprediksi, rentang pergerakan rupiah pada Kamis (30/11) akan berada di Rp 15.350 per dolar AS-Rp 15.450 per dolar AS.
Baca Juga: Gubernur BI Minta Perbankan Dorong Penyaluran Kredit untuk Tingkatkan Peredaran Uang Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan rupiah didorong oleh komentar para pejabat The Fed. Sebagian menyatakan bahwa The Fed perlu lebih berhati-hati dalam mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Sebagian lainnya juga menyampaikan bahwa pelonggaran inflasi dapat mendorong The Fed untuk melakukan pelonggaran kebijakan lebih awal dari yang diperkirakan. "Para trader memperkirakan, ada 40% kemungkinan The Fed akan menurunkan suku bunganya paling lambat pada Maret 2024 dan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan Desember 2023," kata Ibrahim, Rabu (29/11). Namun, pasar kini masih menanti pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada akhir pekan ini. Di samping itu, kekhawatiran terhadap lesunya perekonomian China masih tetap ada, terutama setelah serangkaian data perekonomian yang lemah pada bulan Oktober 2023.
Baca Juga: Rupiah Jisdor Menguat 0,43% ke Rp 15.384 Per Dolar AS Pada Rabu (29/11) Fokus minggu ini adalah pada data indeks manajer pembelian (PMI) bulan November 2023 yang akan dirilis pada Kamis (30/11). "Angka tersebut diperkirakan menunjukkan penurunan berkelanjutan dalam aktivitas manufaktur, menyoroti berlanjutnya pelemahan mesin ekonomi terbesar China," ucap Ibrahim. Ibrahim memperkirakan, mata uang rupiah akan fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 15.370 per dolar AS-Rp 15.440 per dolar AS pada hari ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati