KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) sudah menyatakan minatnya untuk mengelola delapan blok terminasi yang habis kontrak tahun ini. Delapan blok terminasi tersebut adalah Blok B dan Blok NSO/NSO EXT, Blok Tuban, Blok Ogan Komering, Blok Sanga-Sanga, Blok Southest Sumatera, Blok Tengah, Blok East Kalimantan dan Blok Attaka. Namun Pertamina belum akan berinvestasi banyak di delapan blok tersebut. Maklum saja, sampai saat ini penandatanganan delapan blok terminasi belum juga dilakukan. Selain itu, menurut Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman, porsi investasi untuk blok terminasi memang belum terlalu besar. Ini lantaran Pertamina akan banyak investasi di Blok Mahakam. "Iya sebagian kalau ada, tapi yang besar kan untuk Blok Mahakam," kata Arief pada Senin (29/1) di Gedung DPR/MPR RI. Pada tahun ini Pertamina memang mengalokasikan investasi di Blok Mahakam mencapai US$ 700 juta. Rata-rata produksi minyak di Blok Mahakam per Januari 2018 mencapai 50.000 bopd dan produksi gas 1040 mmscfd. Lebih lanjut Senior Vice President Upstream Strategic Planning and Operation Evaluation Pertamina Meidawati menambahkan untuk tahun ini Pertamina kemungkinan besar baru akan berinvestasi untuk Blok Attaka. Sebab Blok Attaka sudah habis kontrak pada Desember 2017 lalu dan pemerintah sudah menugaskan Pertamina untuk mengelola Blok Attaka sejak tahun lalu. Namun Meidawati belum biaa menyebut jumlah investasi untuk Blok Attaka. Sementara tujuh blok lainnya belum habis kontrak saat ini. Beberapa blok akan habis kontrak di Februari hingga Oktober. Namun karena dana operasi di blok tersebut masih ada maka Pertamina belum memutuskan untuk menggelontorkan dana investasi yang cukup besar. "Sedikit-sedikit tahun ini yang mulai habis-habis, untuk operasinya kan masih ada. Tadi kan ada yang Februari, September, Oktober kan tidak mungkin mau investasi," ujar Meidawati. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sudah minat, Pertamina belum akan investasi besar di delapan blok terminasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) sudah menyatakan minatnya untuk mengelola delapan blok terminasi yang habis kontrak tahun ini. Delapan blok terminasi tersebut adalah Blok B dan Blok NSO/NSO EXT, Blok Tuban, Blok Ogan Komering, Blok Sanga-Sanga, Blok Southest Sumatera, Blok Tengah, Blok East Kalimantan dan Blok Attaka. Namun Pertamina belum akan berinvestasi banyak di delapan blok tersebut. Maklum saja, sampai saat ini penandatanganan delapan blok terminasi belum juga dilakukan. Selain itu, menurut Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman, porsi investasi untuk blok terminasi memang belum terlalu besar. Ini lantaran Pertamina akan banyak investasi di Blok Mahakam. "Iya sebagian kalau ada, tapi yang besar kan untuk Blok Mahakam," kata Arief pada Senin (29/1) di Gedung DPR/MPR RI. Pada tahun ini Pertamina memang mengalokasikan investasi di Blok Mahakam mencapai US$ 700 juta. Rata-rata produksi minyak di Blok Mahakam per Januari 2018 mencapai 50.000 bopd dan produksi gas 1040 mmscfd. Lebih lanjut Senior Vice President Upstream Strategic Planning and Operation Evaluation Pertamina Meidawati menambahkan untuk tahun ini Pertamina kemungkinan besar baru akan berinvestasi untuk Blok Attaka. Sebab Blok Attaka sudah habis kontrak pada Desember 2017 lalu dan pemerintah sudah menugaskan Pertamina untuk mengelola Blok Attaka sejak tahun lalu. Namun Meidawati belum biaa menyebut jumlah investasi untuk Blok Attaka. Sementara tujuh blok lainnya belum habis kontrak saat ini. Beberapa blok akan habis kontrak di Februari hingga Oktober. Namun karena dana operasi di blok tersebut masih ada maka Pertamina belum memutuskan untuk menggelontorkan dana investasi yang cukup besar. "Sedikit-sedikit tahun ini yang mulai habis-habis, untuk operasinya kan masih ada. Tadi kan ada yang Februari, September, Oktober kan tidak mungkin mau investasi," ujar Meidawati. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News