Sudah Pimpin 4 Perusahaan, Kini Elon Musk jadi CEO Twitter



KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. Bos Tesla Elon Musk mengatakan dalam sebuah pengajuan pada hari Senin (31/10/2022), dia akan menjabat sebagai kepala eksekutif Twitter, perusahaan media sosial yang baru saja dia beli seharga US$ 44 miliar.

Melansir Reuters, Musk, yang juga menjalankan perusahaan roket SpaceX, perusahaan rintisan chip otak Neuralink, dan perusahaan terowongan Boring Company, telah memecat kepala Twitter sebelumnya Parag Agrawal, dan pejabat tinggi Twitter lainnya pekan lalu.

Saham Tesla telah kehilangan sepertiga nilainya sejak Musk mengajukan penawaran untuk membeli Twitter pada April. Sebagai perbandingan, indeks acuan S&P 500 mengalami penurunan 12% pada periode yang sama.


Musk sebelumnya telah mengubah bio Twitter-nya menjadi "Chief Twit" sebagai kiasan untuk langkah yang direncanakannya.

Baca Juga: Elon Musk Berencana Lakukan Revisi Proses Verifikasi Pengguna Twitter

Twitter pada hari Senin menolak berkomentar tentang berapa lama Musk akan tetap menjadi CEO atau menunjuk orang lain.

Dalam pengajuan lain pada hari Senin, Musk mengungkapkan bahwa ia menjadi satu-satunya direktur Twitter sebagai akibat dari pengambilalihan tersebut.

"Orang-orang berikut, yang menjadi direktur Twitter sebelum waktu efektif penggabungan, tidak lagi menjadi direktur Twitter: Bret Taylor, Parag Agrawal, Omid Kordestani, David Rosenblatt, Martha Lane Fox, Patrick Pichette, Egon Durban, Fei- Fei Li dan Mimi Alemayehou," kata Musk dalam pengajuan tersebut.

Tak lama kemudian, Musk mentweet bahwa langkah untuk membubarkan dewan "hanya sementara," tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Pekan lalu, pengambilalihan perusahaan media sosial oleh Musk senilai US$ 44 miliar mengakhiri drama akuisisi selama berbulan-bulan.

Baca Juga: Berapa Kekayaan Elon Musk Setelah Beli Twitter dan Bagaimana Ia Jadi Begitu Kaya?

Sejak pengambilalihan, Musk telah bergerak cepat untuk menempatkan posisinya di Twitter, yang telah diejek selama berbulan-bulan karena lambat untuk memperkenalkan perubahan produk atau menghapus akun spam.

Menurut dua sumber yang mengetahui masalah tersebut, timnya mulai bertemu dengan beberapa karyawan untuk menyelidiki kode perangkat lunak Twitter dan memahami bagaimana aspek platform bekerja.

Beberapa staf yang berbicara dengan Reuters mengatakan mereka telah menerima sedikit komunikasi dari Musk atau pemimpin lainnya dan menggunakan laporan berita untuk mengumpulkan apa yang terjadi di perusahaan.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie