Sudah sediakan SPKLU di 5 titik, Jasa Marga berencana tambah SPKLU lagi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) masih berencana melakukan penambahan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) melalui anak usahanya, PT Jasamarga Related Business (JMRB).

Direktur Utama JMRB Cahyo Satrio Prakoso mengatakan, lokasi penambahan SPKLU direncanakan berada di aset-aset yang dikelola oleh JMRB.

“Rencananya kami akan terapkan di seluruh Aset yg dikelola oleh JMRB termasuk rest area yang kami kelola di seluruh ruas milik Jasa Marga karena saat ini JMRB selaku anak usaha PT Jasa Marga memiliki tugas untuk mengelola dan mengoptimalisasikan aset yang dimiliki oleh Jasa Marga,” ungkap Cahyo saat dihubungi oleh Kontan.co.id, Rabu (4/8).


Baca Juga: Ramai kabar dugaan pelanggaran perjanjian kerja, begini penjelasan Chevron

Bukan tanpa alasan JSMR menggarap bisnis penyediaan SPKLU. Direktur Utama PT Jasa Marga, Subakti Syukur mengatakan, ingin memastikan bahwa layanan bagi pengguna jalan tol yang nanti menggunakan kendaraan listrik dapat terlayani dengan baik ketika melewati jalan tol yang dimiliki oleh JSMR. 

Di samping itu, JSMR juga melihat adanya peluang usaha dari potensi meningkatnya penggunaan kendaraan berbahan bakar non fosil seiring kesadaran global tentang perubahan iklim. Subakti optimistis, bisnis penyediaan SPKLU bakal  memberikan pengaruh positif bagi kinerja keuangan secara konsolidasi apabila jumlah pengguna kendaraan listrik meningkat nanti.

“Saat ini market pengguna kendaraan listrik masih kecil sehingga skala bisnis masih relatif rendah namun kami mempunyai keyakinan bahwa konversi kendaraan berbahan bakar fosil akan terus bertambah dan akan meningkatkan potensi bisnis penyediaan SPKLU,” kata Subakti kepada Kontan.co.id (4/8).

Cahyo bilang, saat ini sudah terdapat SPKLU pada rest area yang dikelola oleh JMRB sudah tersebar di 5 titik, yaitu di rest area KM 207 A ruas tol Palikanci, KM 379 A, 389B ruas tol Batang-Semarang dan 519 A dan 519 B ruas tol Solo-Ngawi. Kelimanya sudah terpasang dan beroperasi sejak bulan Maret 2021 lalu.

Baca Juga: Kelola pembangkit 672 MW, PGE: Kontribusi penghematan devisa US$ 580 juta per tahun

“SPKLU tersebut dibangun atas kerjasama antara JMRB dengan PLN serta Hyundai Indonesia untuk saling berkomitmen untuk mendukung program ekosistem kendaraan listrik,” kata Cahyo.

Sejauh ini, JMRB masih melakukan m proses kajian dan perencanaan bisnis untuk agenda penambahan SPKLU tahun. Oleh karenanya, Cahyo mengaku belum bisa mengungkapkan berapa target penambahan SPKLU baru maupun estimasi kebutuhan investasi untuk agenda tersebut.

Selanjutnya: Pertamina NRE cetak pendapatan US$ 181 juta di semester I 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi