Sudah Sepantasnya Pemerintah Menurunkan Harga BBM



JAKARTA. Ketua Komite Tetap Fiskal dan Moneter Kadin Bambang Soesatyo menyatakan sudah sepantasnya pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi. Sebab penurunan itu akan sangat besar artinya bagi puluhan juta keluarga. Pengeluaran untuk biaya transportasi pasti berkurang. Alhasil, selisihnya bisa digunakan untuk memperkuat daya konsumsi keluarga. "Konsumsi keluarga Indonesia menurun tajam sejak harga BBM dinaikkan pada 2005," ujarnyaIa mengatakan jika harga BBM diturunkan, maka akan mendorong masyarakat berinisiatif untuk mandiri, terutama mereka yang menjalankan usaha atau industri rumah maupun usaha informal lainnya. Sedangkan pada skala UMKM dan sektor riil, penurunan harga BBM bersubsidi akan diterima sebagai faktor yang menurunkan biaya produksi. Sementara di sisi distribusi, terjadi penurunan biaya, yang akan diikuti penurunan harga jual produk. "Produsen pasti menurunkan harga, karena mereka tidak mau mati konyol dengan harga jual produk yang tinggi," katanya.Daya serap pasar pun akan bertambah, dan mendorong produsen menaikkan kapasitas produksi. Peningkatan kapasitas otomatis menyerap tambahan pekerja.Selain itu, pemerintah sendiri akanĀ  menerima keuntungan ganda. Selain sudah menghemat subsidi, beban pemerintah menanggulangi inflasi menjadi lebih ringan jika harga BBM bersubsidi diturunkan.Bahkan, jika kinerja perekonomian rakyat dan UMKM serta sektor riil pulih, beban subsidi di APBN bisa diturunkan. "Alokasi subsidi untuk BLT dan raskin misalnya, bisa berkurang karena kemandirian warga miskin dan para penganggur mulai terbangun," paparnya.Ia juga meminta agar para menteri ekonomi tak hanya mempresentasikan perhitungan tentang dampak penurunan harga BBM bersubsidi terhadap perimbangan di APBN, melainkan juga harus memperhitungkanĀ  tentang dampak penurunan harga BBM terhadap perekonomian rakyat dan kesejahteraan rakyat.Bambang mengatakan, rekomendasi para menteri ekonomi kepada Presiden dan Wapres tentang urgensi penurunan harga BBM bersubsidi harus komprehensif. Jangan hanya mencakup kepentingan menjaga perimbangan APBN, tetapi juga urgensinya bagi rakyat. Penurunan harga BBM bersubsidi mestinya dilihat sebagai solusi bagi perekonomian dan kesejahteraan rakyat.Ia mengatakan, perhitungan panitia anggaran DPR pun mestinya dilihat sebagai rekomendasi DPR kepada pemerintah untuk menurunkan harga BBM bersubsidi.Menurut Panitia anggaran DPR, dari turunnya harga minyak dewasa ini, pemerintah telah menghemat subsidi Rp 10 triliun. Konsumsi BBM dalam negeri 6 Miliar liter per bulan dan pemerintah menghemat sekitar Rp 1.600 per liter. "Jadi menurut kami, dari penghematan itu, harga premium dan solar bersubsidi seharusnya bisa diturunkan hingga Rp 800 per liternya," kata Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: