JAKARTA. Sudah separo tahun 2014 berjalan, penerimaan pajak masih saja seret. Padahal, target pemasukan pajak tahun ini sudah dipangkas menjadi Rp 1.072,37 triliun. Hingga 20 Juni lalu, realisasi penerimaan pajak baru Rp 442,56 triliun atawa 41,27% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P). Penerimaan pajak yang masih minim ini melanjutkan tren tahun lalu. Di periode yang sama 2013 lalu, realisasi penerimaan pajak juga tercatat hanya 41,9% dari target sebesar Rp 921,26 triliun. Direktur Jenderal Pajak Fuad Rachmany menuding pertumbuhan ekonomi yang melambat menjadi biang kerok penerimaan pajak sepanjang enam bulan pertama tahun ini masih seret. Sebab, transaksi bisnis dan perdagangan berkurang. Padahal, selama ini sebagian besar penerimaan pajak berasal dari sumbangan sektor perdagangan dan pertambangan.
Sudah Setengah Tahun, Pajak Baru Masuk 41,27%
JAKARTA. Sudah separo tahun 2014 berjalan, penerimaan pajak masih saja seret. Padahal, target pemasukan pajak tahun ini sudah dipangkas menjadi Rp 1.072,37 triliun. Hingga 20 Juni lalu, realisasi penerimaan pajak baru Rp 442,56 triliun atawa 41,27% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P). Penerimaan pajak yang masih minim ini melanjutkan tren tahun lalu. Di periode yang sama 2013 lalu, realisasi penerimaan pajak juga tercatat hanya 41,9% dari target sebesar Rp 921,26 triliun. Direktur Jenderal Pajak Fuad Rachmany menuding pertumbuhan ekonomi yang melambat menjadi biang kerok penerimaan pajak sepanjang enam bulan pertama tahun ini masih seret. Sebab, transaksi bisnis dan perdagangan berkurang. Padahal, selama ini sebagian besar penerimaan pajak berasal dari sumbangan sektor perdagangan dan pertambangan.