Sudah undervalue, faktor teknikal akan membantu penguatan rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peluang penguatan kurs rupiah terhadap dollar AS masih cukup terbuka pada perdagangan Senin besok (20/5). Namun, potensi penguatan rupiah lebih dikarenakan faktor teknikal.

Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar menyampaikan, rupiah sebenarnya sudah sangat undervalue akibat pelemahan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Alhasil, wajar apabila rupiah mampu rebound pada akhir pekan lalu.

Pairing USD/IDR sudah di area overbought sehingga secara teknikal koreksi bagi dollar AS sangat mungkin terjadi,” ungkap dia.


Menurutnya, faktor teknikal masih akan memainkan peran penting bagi pergerakan rupiah di awal pekan nanti. Apalagi, belum ada data ekonomi AS terbaru yang bisa mempengaruhi pergerakan rupiah secara signifikan.

Para pelaku pasar sendiri sejatinya masih fokus pada sejumlah sentimen eksternal. Salah satunya adalah keputusan Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang menunda kebijakan kenaikan bea impor di sektor otomotif. Sentimen ini mampu sedikit meredakan ketegangan perang dagang antara AS dan China.

Di sisi lain, para pelaku pasar juga tengah mencermati aksi China yang menjual kepemilikan obligasi asal AS atau US Treasury belakangan ini. Padahal, selama ini China dikenal sebagai pemegang US Treasury terbesar. “Pasar sedang mengamati apakah penjualan obligasi ini akibat memburuknya hubungan kedua negara atau bukan,” terang Deddy.

Dia pun memperkirakan, rupiah berpeluang menguat di kisaran Rp 14.430-Rp 14.450 per dollar AS pada perdagangan besok.

Perlu diketahui, kurs rupiah di pasar spot berhasil menguat tipis 0,01% ke level Rp 14.450 per dollar AS pada Jumat (17/5) lalu. Namun, sepanjang pekan lalu rupiah terkoreksi 0,85%.

Di waktu yang sama, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia melemah 0,07% ke level Rp 14.469 per dollar AS. Adapun dalam sepekan kurs rupiah di BI melemah 0,85%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat