JAKARTA. Menteri ESDM Sudirman Said tetap menyebut pemerintah sebelum era Jokowi-JK punya peran mempertahankan anak usaha PT Pertamina (Persero), yakni PT Pertamina Energy Trading (Petral). Dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR Selasa (9/6), Sudirman kembali menyinggung soal itu. Penjelasan Sudirman muncul saat anggota Komisi VII Ramson Siagian menanyakan pernyataan Sudirman terkait mantan presiden Bambang Yudhoyono (SBY) soal Petral. Sudirman menjelaskan, pernyataannya tidak berubah, sama seperti ketika memberikan penjelasan kepada Presiden Joko Widodo. Sudirman menjelaskan, dalam sebuah pertemuan Presiden Jokowi bertanya bagaimana membereskan mafia migas. Sudirman mengaku, dia tidak punya pengalaman teknis yang cukup, tapi ada ahli migas yang mau bekerja bareng, asal pimpinannya konsisten. ’’Sebetulnya meluruskan sektor ini bukan soal teknis. Ini soal strategi, policy, kebersihan praktik,’’ kata Sudirman di Gedung DPR RI, Selasa (8/6). Sudirman menegaskan pentingnya komitmen pimpinan sebagai syarat membereskan masalah ini, karena hal tersebut tidak terlihat di presiden sebelumnya. Sebagai mantan petinggi Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina, dia mengklaim, tahu betul ada upaya menghentikan berbagai perbaikan. ’’Saya katakan, banyak inisiatif baik, itu terhenti di sini. Presiden (Jokowi) tanya maksudnya di mana, (saya jawab) di kantor presiden,’’ imbuhnya. Dia juga siap menjelaskan lebih lanjut soal tudingan itu kepada anggota DPR. Namun, Sudirman butuh ruang lebih tertutup sebelum membuka semuanya.
Sudirman siap buka-bukaan peran SBY soal Petral
JAKARTA. Menteri ESDM Sudirman Said tetap menyebut pemerintah sebelum era Jokowi-JK punya peran mempertahankan anak usaha PT Pertamina (Persero), yakni PT Pertamina Energy Trading (Petral). Dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR Selasa (9/6), Sudirman kembali menyinggung soal itu. Penjelasan Sudirman muncul saat anggota Komisi VII Ramson Siagian menanyakan pernyataan Sudirman terkait mantan presiden Bambang Yudhoyono (SBY) soal Petral. Sudirman menjelaskan, pernyataannya tidak berubah, sama seperti ketika memberikan penjelasan kepada Presiden Joko Widodo. Sudirman menjelaskan, dalam sebuah pertemuan Presiden Jokowi bertanya bagaimana membereskan mafia migas. Sudirman mengaku, dia tidak punya pengalaman teknis yang cukup, tapi ada ahli migas yang mau bekerja bareng, asal pimpinannya konsisten. ’’Sebetulnya meluruskan sektor ini bukan soal teknis. Ini soal strategi, policy, kebersihan praktik,’’ kata Sudirman di Gedung DPR RI, Selasa (8/6). Sudirman menegaskan pentingnya komitmen pimpinan sebagai syarat membereskan masalah ini, karena hal tersebut tidak terlihat di presiden sebelumnya. Sebagai mantan petinggi Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina, dia mengklaim, tahu betul ada upaya menghentikan berbagai perbaikan. ’’Saya katakan, banyak inisiatif baik, itu terhenti di sini. Presiden (Jokowi) tanya maksudnya di mana, (saya jawab) di kantor presiden,’’ imbuhnya. Dia juga siap menjelaskan lebih lanjut soal tudingan itu kepada anggota DPR. Namun, Sudirman butuh ruang lebih tertutup sebelum membuka semuanya.