SUGI akan akuisisi 51% saham Ramba Energy



JAKARTA. PT Sugih Energy Tbk (SUGI) ingin mengembangkan bisnis. Kali ini, SUGI akan meningkatkan kepemilikan saham di Ramba Energy Limited (REL). Ramba adalah perusahaan minyak dan gas yang terdaftar di Bursa Efek Singapura.

Sugih Energy juga telah mendaftarkan rencana akuisisi 51% saham Ramba Energy ke otoritas setempat. Akuisisi saham melalui anak usaha SUGI di Singapura, Sugih Energy Pte., Ltd. Direktur Utama SUGI, Andhika Anindyaguna memproyeksi, total nilai akuisisi tersebut S$ 112 juta atau setara dengan Rp 974,4 miliar. Saat ini harga saham Ramba Energy di S$ 0,65 per saham.

Andhika mengatakan, sebagian besar sumber pendanaan akuisisi ini berasal dari dana eksternal. Namun ia menolak menjelaskan lebih lanjut. “Struktur pendanaan nanti dulu, kita sedang jajaki dari eksternal,” ucap dia.


Andhika berharap, proses akuisisi akan selesai dalam sebelum akhir tahun ini. “Kita sudah mengajukan permohonan di Securities Industry Council (SIC). Disetujui, tapi prosesnya sekitar tiga bulan," jelas dia, Minggu (8/9).

Ini karena, SUGI berharap hasil akuisisi bisa tercermin dalam laporan keuangan tahun 2013. Namun, pada semester I-2013, pendapatan Ramba Energy menurun 4% menjadi S$ 19,2 juta setara dengan Rp 167 miliar. Pada periode yang tahun lalu Ramba Energy berhasil mengantongi pendapatan SG$ 20 juta atau Rp 174 miliar.

Ramba Energy juga mencatatkan rugi bersih senilai S$ 3,57 juta atau Rp 31 miliar. Perusahaan ini telah mengalami kerugian bersih sejak tiga tahun lalu. Bahkan dari tahun ke tahun rugi bersih Ramba makin meningkat. Di akhir tahun 2010, rugi Ramba sebesar S$ 580.000. Pada tahun berikutnya, rugi Ramba Energy kian bertambah sebanyak 1.1415% menjadi S$ 8,79 juta. Namun di akhir 2012, rugi bersih berhasil menurun 13% menjadi SG$ 7,62 juta.

Meski demikian, manajemen SUGI yakin, akuisisi Ramba Energy adalah langkah yang strategis. Sebab dengan akuisisi maka SUGI bisa menguasai lima blok eksplorasi serta produksi minyak dan gas.

Saat ini, SUGI mempunyai blok eksplorasi Lemang PSC dan Kalyani PSC di Sumatera, serta blok produksi di Pulau Panjang, Riau. Sementara, Ramba Energy juga mengeksplorasi blok di Lemang PSC, Jambi Barat KSO, dan Jatirarangon TAC. “Ini dapat menambah portofolio migas kita,” sebut Andhika.

Hingga akhir tahun ini, SUGI menargetkan pendapatann dapat tumbuh 30%. Namun bila akuisisi pada Ramba Energy dapat rampung di kuartal empat tahun ini, Andhika yakin pendapataan SUGI mampu melonjak di atas 50%. Sampai akhir tahun lalu, pendapatan SUGI US$ 7,56 juta. Artinya jika berhasil mengakuisisi Ramba, pendapatan SUGI bisa mencapai US$ 11,34 juta.

Hasil pendapatan SUGI sampai paruh pertama tahun ini naik cukup tinggi yaitu sekitar 256,3% dari US$ 1,33 juta menjadi US$ 4,74 juta. Namun, SUGI masih saja menderita rugi bersih. Bahkan di semester I-2013, rugi bersih SUGI naik 247,97% menjadi US$ 3,45 juta dari sebelumnya US$ 992.357.

Ini karena beban pokok pendapatan SUGI naik 393,2% menjadi US$ 4,39 juta. Tak heran, laba kotor SUGI menurun 22,31% menjadi US$ 354.011. Tak ayal pada semester I-2013, SUGI menderita rugi usaha sebesar US$ 1,4 juta dari US$ 1,89 juta.

Analis First Asia Capital, David Sutyanto menilai, keputusan SUGI mengakuisisi Ramba terbilang tepat. Ia melihat, rugi bersih Ramba saat ini karena belum menghasilkan minyak. Namun, jika hasilnya sudah terasa, SUGI bisa segera mendapat keuntungan bersih. “Maka ini waktu bagi mereka untuk eksplorasi lagi,” jelas dia.

Apalagi, Ramba memiliki blok produksi. Menurut David, pendapatan SUGI akan meningkat pesat dengan menjadi pemilik mayoritas di Ramba Energy. Apalagi dengan konflik yang terjadi di Suriah, harga minyak dunia kemungkinan dapat membumbung. Harga saham SUGI tidak bergerak dari level sebelumnya di Rp 435 per saham pada Jumat (6/9).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana