SUGI tetap lanjutkan investasi di Blok Kalyani



JAKARTA. PT Sugih Energy Tbk (SUGI) akan tetap menggarap proyek minyak dan gas (migas) pada Blok Kalyani. Caranya adalah dengan mempertahankan investasi di Eurorich Global Limited (EGL). 

Direktur dan Sekretaris Perusahaan SUGI Fachmi Zarkasi menuturkan, saat ini Blok Kalyani masih dalam tahap eksplorasi. "Perseroan berharap pelaksanaan kegiatan eksplorasi dapat memberikan hasil perkiraan kandungan minyak dan atau gas bumi untuk meningkatkan kinerja perseroan di masa datang," tulis Fachmi dalam keterangan resmi, Jumat (14/11). 

Pernyataan Fachmi tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan Bursa Efek Indoensia (BEI) kepada manajemen SUGI. Maklum, keberlanjutan investasi SUGI di Blok Kalyani menjadi tanda tanya besar lantaran EGL ternyata tak juga mendapat legal Kontrak Kerjasama Operasi (KSO). 


Pada 18 Juli 2012, SUGI menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) untuk membeli 51% saham EGL dan Eurorich Investment Holding Limited (EIHL) senilai Rp 400 miliar. EGL adalah pemilik kontrak kerjasama wilayah kerja Kalyani (Kalyani PSC). 

Kedua belah pihak sepakat pembayaran transaksi tersebut dilakukan dua kali. Pertama, SUGI membayar uang muka senilai Rp 200 miliar. Kedua, SUGI baru akan membayar Rp 200 miliar sisanya jika EIHL memperoleh legal KSO dalam waktu 90 hari setelah tanggal CSPA. 

Pada perkembangannya, SUGI ternyata telah melunasi seluruh transaksi Rp 400 miliar atau setara US$ 41,72 juta kepada EIHL pada 2012. Masalahnya, hingga 31 Desember 2012, EIHL belum memperoleh secara legal KSO Blok Kalyani. 

Sesuai perjanjian awal, EIHL wajib mengembalikan uang muka senilai Rp 200 miliar kepada SUGI. Piutang ini telah dilunasi EIHL di tahun 2013 lalu. SUGI memasukan pelunasan piutang dari EIHL pada akun uang muka di laporan keuangan per 31 Desember 2013. 

Fachmi beralasan, dicatatkannya piutang EIHL pada pos uang muka lantaran SUGI belum bisa menentukan nilai wajar aset teridentifikasi EGL. Selain Kalyani, SUGI sudah menemukan migas di sumur Akatara 2 di Blok Lemang yang berlokasi di Sumatra Selatan. 

Pada 17 Februari 2014, anak usaha SUGI, PT Hexindo Gemilang Jaya, sebagai operator Blok Lemang, sudah menyelesaikan pengujian di sumur Akatara-2, dan juga mendapat migas. Drill stem test (DST) yang dilakukan atas Sumur Akatara 2 itu, menunjukan hasil yang positif. 

Volume di produksi awal bisa mencapai 2.300 barel per hari (bph) untuk minyak dan 5,4 mmscfd gas. Pada 6 Mei 2013 lalu, sugih juga mengumumkan bahwa operator Blok Lemang telah menemukan cadangan minyak pada Sumur Akatara 1. 

Dari hasil itu, diestimasi produksi awal bisa mencapai 11 mmscfd dan 380 barel kondensat per hari. Lalu jauh sebelum itu, pada tanggal 28 Desember 2012 operator Blok Lemang juga menemukan migas di Sumur Selong. 

Perlu diketahui, bahwa saat ini Blok Lemang baru memiliki tiga sumur, yaitu Sumur Selong, Sumur Akatara 1, dan Sumur Akatara 2. Pada Jumat (14/11), harga SUGI ditutup tidak bergerak dari level Rp 419 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa