Sugih Energy butuh dana US$ 91,41 juta untuk Blok Lemang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sugih Energy Tbk (SUGI) tahun ini berharap banyak pada Blok Lemang. Pasalnya blok yang mendapatkan persetujuan plant of development (POD) sejak November 2016 jadi andalan satu-satunya setelah Blok Selat Panjang mengalami persoalan.

Supriyanto, Direktur Utama SUGI menyampaikan, Blok Lemang sudah berproduksi dengan rata-rata harian 300 barel oil per day (BOPD). Produksi tersebut dijual kepada Pertamina menggunakan sistem trucking.

"Di Lemang tidak hanya minyak tetapi ada gas, sekarang sedang dalam perundingan untuk produksinya," ujarnya di Jakarta, Kamis (18/1).


Asal tahu saja target produksi maksimum sesuai POD Blok Lemang mencapai 4.187 barrel oil per day (BOPD) untuk minyak, sedangkan untuk gas mencapai 4,10 million standard cubic feet per day (MMSCFD). Saat ini, di Blok Lemang terdapat enam sumur yakni SLG-1, AKT-1, AKT 2, AKT-BW1, AKT-B2, AKT-B3. Namun yang berproduksi saat ini hanya sumur AKT-B2.

Sugih saat ini tengah dalam proses kontruksi pipe line well pad A dan lokasi well pad C dan D. Dirinya mengatakan, ongkos untuk proyek tersebut tidak murah karena lokasi bloknya yang merupakan rawa-rawa sehingga fase pengembangannya cukup mahal.

"Perlu dana US$ 91,41 juta, dari Sugih Energy sekitar 34% berarti sekitar US$ 30 juta untuk pengembangannya," lanjutnya.

Namun manajemen Sugih berharap bisnisnya tahun ini tidak lesu dengan adanya status pailit terhadap Petroselat. Apalagi saat ini perusahaan ini masih menunggu persetujuan SKK Migas terkait rencana produksi migas. Harapannya kinerja akan membaik tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini