Berawal dari usaha skal kecil, kini Suhaili Sueb sukses menjadi perajin cukli skala besar di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Omzetnya dalam sebulan mencapai Rp 100 juta. Selain di dalam negeri, produk cukli dia juga sudah ada yang diekspor.Kerajinan cukli merupakan kerajinan khas Lombok, Nusa Tenggara Barat yang muncul sejak awal 1980-an. Cukli adalah kerajinan yang terbuat dari kayu dan kulit kerang mutiara. Bentuknya bermacam-macam, dari alat-alat rumah tangga, meja, kursi, bufet, bingkai foto, cermin, kotak haji, hingga hiasan dinding. Salah satu pengibar kerajinan khas Lombok ini adalah Suhaili Sueb. Ia telah menggeluti usaha kerajinan cukli sejak tahun 1998. Usaha kerajinan cukli ini dia rintis dari skala kecil, sekadar menutupi kebutuhan hidup sehari-hari. "Modal awal saya hanya Rp 1 juta," ujar Suhaili.Berkat ketekunan dan kerja keras, dia pun berhasil membesarkan usahanya ini hingga menghasilkan omzet ratusan juta per bulan. Di bawah bendera usaha Ovy Handycraft, produk cukli Suhaili telah terjual sampai Spanyol dan Inggris. Suhaili mengaku sejak awal memang tertarik menekuni usaha ini lantaran banyak peminatnya.Aneka produk kerajinan cukli yang terkesan antik dan tradisional memang banyak disukai konsumen, khususnya para turis luar negeri. Ia merasa, hasil karyanya banyak diminati turis asing dan dibawa pulang ke negaranya. Ia sendiri bangga banyak warga asing meminati karyanya. "Lumayan bisa membantu mengenalkan salah satu kerajinan khas Lombok ke dunia luar," ujarnya. Menjadi seorang perajin cukli memerlukan kreativitas. Soalnya, kerajinan ini merupakan seni menghias benda-benda dari kayu dengan kerang. Kerang yang digunakan berwarna putih gading dan dipotong berbentuk wajik kecil-kecil. Nantinya kerang ini disusun dan ditempelkan membentuk aneka pola hiasan.Cukli banyak ditempatkan pada sofa dan meja, cermin, kotak perhiasan, atau pajangan lainnya. Cukli juga bisa diaplikasikan pada dipan tempat tidur, pembatas ruangan dari kayu, hingga kotak-kotak penyimpanan besar. Dalam sebulan, Suhaili memproduksi lebih dari dua ratus produk dengan hiasan cukli. Produk itu mulai dari yang paling kecil, seperti gelang dan kotak perhiasan mungil yang dibanderol dengan harga Rp 5.000 per buah, hingga meja rias dan sofa seharga Rp 3 juta.Ia juga menerima pesanan cukli. "Saya menerima pesanan berdasarkan besarnya tempat yang dihias. Harganya Rp 1,2 juta per meter," ujar Suhaili. Dari usaha ini, ia bisa meraup omzet Rp 100 juta per bulan. Omzet ini diraih jika sedang musim liburan dan banyak turis. Menurut Suhaili, banyak turis lokal maupun asing yang menaruh minat tinggi terhadap hiasan cukli. Selain mengandalkan kunjungan wisatawan, ia juga kerap memasok cukli ke beberapa daerah di Indonesia, seperti Bandung, Jakarta, dan Bali. Bahkan, sebelumnya ia juga pernah memasok ke luar negeri. Pada tahun 1999, seorang turis dari Spanyol tertarik dengan karya Suhaili. Turis tersebut meminta dipasok hiasan cukli secara rutin dalam jumlah cukup besar. "Saya kerja sama dengan dia sampai tahun 2001 yang diantar langsung ke Spanyol," ujarnya. Selain Spanyol, ia juga pernah mendapat order dari seorang warga Inggris dalam jumlah besar. (Bersambung)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Suhali kibarkan cukli hingga Spanyol dan Inggris
Berawal dari usaha skal kecil, kini Suhaili Sueb sukses menjadi perajin cukli skala besar di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Omzetnya dalam sebulan mencapai Rp 100 juta. Selain di dalam negeri, produk cukli dia juga sudah ada yang diekspor.Kerajinan cukli merupakan kerajinan khas Lombok, Nusa Tenggara Barat yang muncul sejak awal 1980-an. Cukli adalah kerajinan yang terbuat dari kayu dan kulit kerang mutiara. Bentuknya bermacam-macam, dari alat-alat rumah tangga, meja, kursi, bufet, bingkai foto, cermin, kotak haji, hingga hiasan dinding. Salah satu pengibar kerajinan khas Lombok ini adalah Suhaili Sueb. Ia telah menggeluti usaha kerajinan cukli sejak tahun 1998. Usaha kerajinan cukli ini dia rintis dari skala kecil, sekadar menutupi kebutuhan hidup sehari-hari. "Modal awal saya hanya Rp 1 juta," ujar Suhaili.Berkat ketekunan dan kerja keras, dia pun berhasil membesarkan usahanya ini hingga menghasilkan omzet ratusan juta per bulan. Di bawah bendera usaha Ovy Handycraft, produk cukli Suhaili telah terjual sampai Spanyol dan Inggris. Suhaili mengaku sejak awal memang tertarik menekuni usaha ini lantaran banyak peminatnya.Aneka produk kerajinan cukli yang terkesan antik dan tradisional memang banyak disukai konsumen, khususnya para turis luar negeri. Ia merasa, hasil karyanya banyak diminati turis asing dan dibawa pulang ke negaranya. Ia sendiri bangga banyak warga asing meminati karyanya. "Lumayan bisa membantu mengenalkan salah satu kerajinan khas Lombok ke dunia luar," ujarnya. Menjadi seorang perajin cukli memerlukan kreativitas. Soalnya, kerajinan ini merupakan seni menghias benda-benda dari kayu dengan kerang. Kerang yang digunakan berwarna putih gading dan dipotong berbentuk wajik kecil-kecil. Nantinya kerang ini disusun dan ditempelkan membentuk aneka pola hiasan.Cukli banyak ditempatkan pada sofa dan meja, cermin, kotak perhiasan, atau pajangan lainnya. Cukli juga bisa diaplikasikan pada dipan tempat tidur, pembatas ruangan dari kayu, hingga kotak-kotak penyimpanan besar. Dalam sebulan, Suhaili memproduksi lebih dari dua ratus produk dengan hiasan cukli. Produk itu mulai dari yang paling kecil, seperti gelang dan kotak perhiasan mungil yang dibanderol dengan harga Rp 5.000 per buah, hingga meja rias dan sofa seharga Rp 3 juta.Ia juga menerima pesanan cukli. "Saya menerima pesanan berdasarkan besarnya tempat yang dihias. Harganya Rp 1,2 juta per meter," ujar Suhaili. Dari usaha ini, ia bisa meraup omzet Rp 100 juta per bulan. Omzet ini diraih jika sedang musim liburan dan banyak turis. Menurut Suhaili, banyak turis lokal maupun asing yang menaruh minat tinggi terhadap hiasan cukli. Selain mengandalkan kunjungan wisatawan, ia juga kerap memasok cukli ke beberapa daerah di Indonesia, seperti Bandung, Jakarta, dan Bali. Bahkan, sebelumnya ia juga pernah memasok ke luar negeri. Pada tahun 1999, seorang turis dari Spanyol tertarik dengan karya Suhaili. Turis tersebut meminta dipasok hiasan cukli secara rutin dalam jumlah cukup besar. "Saya kerja sama dengan dia sampai tahun 2001 yang diantar langsung ke Spanyol," ujarnya. Selain Spanyol, ia juga pernah mendapat order dari seorang warga Inggris dalam jumlah besar. (Bersambung)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News